KARAWANG – TERASPASUNDAN.COM – Di tengah berbagai sorotan terhadap proyek-proyek pemerintah daerah, pelatihan barista yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang melalui UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) tetap berjalan dan menjadi salah satu program yang diminati warga lokal.
Program pelatihan ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan ditujukan khusus bagi masyarakat yang berdomisili di Karawang.
“Pelatihan ini gratis, tidak dipungut biaya apa pun. Semua kebutuhan ditanggung melalui anggaran pemerintah daerah,” ujar Umar, pelatih kelas barista, saat ditemui awak media di lokasi pelatihan, Rabu 25/5/2025
Program barista di BLK Karawang sudah berjalan sejak September 2022. Hingga saat ini, telah dilaksanakan sebelas angkatan pelatihan, terdiri dari lima angkatan yang didanai oleh APBN dan enam angkatan dari APBD. Setiap angkatan dibatasi untuk 16 peserta, dengan durasi pelatihan sekitar 28 hingga 30 hari.
“Pelatihan berlangsung setiap hari, kecuali Sabtu dan Minggu. Karena ini kelas dasar, semua peserta kami anggap mulai dari nol,” jelas Umar.
Seluruh pelatihan dilakukan secara praktik langsung. Peserta diajarkan berbagai keterampilan dasar, seperti teknik penyeduhan kopi, standar kebersihan, hingga persiapan kerja di industri kopi. Umar menegaskan, pelatihan ini belum mencakup keterampilan tingkat lanjut seperti latte art.
“Yang penting teknik dasarnya benar dulu. Untuk skill lanjutan seperti latte art, itu ada di tahap berikutnya,” tambahnya.
Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta memperoleh sertifikat. Untuk program APBD, sertifikat diterbitkan oleh BLK Karawang. Sementara pada program APBN, peserta juga mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) setelah melalui uji kompetensi.
“Untuk tahun ini, program APBN belum dibuka, jadi saat ini hanya pelatihan dari APBD yang berjalan,” ujarnya.
Umar juga menyebut bahwa lulusan pelatihan kerap disalurkan ke komunitas-komunitas kopi lokal, seperti Kopi Parawang. Beberapa kafe bahkan mengajukan permintaan langsung untuk merekrut barista lulusan BLK.
“Kami pernah menerima permintaan langsung dari beberapa kafe. Kadang mereka minta barista dengan kriteria tertentu, seperti gender. Namun, permintaan dari perusahaan besar biasanya disertai syarat yang lebih ketat,” ungkapnya.
Bagi warga Karawang yang berminat mengikuti pelatihan ini, informasi pendaftaran dapat diakses melalui media sosial resmi UPTD BLK Karawang di Instagram @uptdblkkarawang, atau dengan langsung mendatangi kantor BLK.
“Cukup punya KTP Karawang dan memenuhi syarat dasar seperti lulusan SMA/SMK. Tidak dipungut biaya apa pun, cukup mengikuti prosedur yang berlaku,” jelasnya.
Program ini juga terbuka untuk warga luar Karawang, namun hanya saat program APBN tersedia. Untuk tahun ini, program tersebut belum dibuka.
Di akhir wawancara, Umar menyarankan agar calon peserta memiliki motivasi dan tujuan yang jelas.
“Sering kali ada peserta yang ikut hanya karena ikut-ikutan, padahal sayang kalau ilmunya tidak dimanfaatkan. Kami berharap peserta yang mendaftar sudah punya rencana ke depan,” pungkasnya.
Pelatihan barista di BLK Karawang menjadi alternatif positif bagi masyarakat, khususnya lulusan baru, yang ingin mengembangkan keterampilan praktis di bidang industri kopi. (Red)