Bekasi Membangun Bekasi Butuh Solusi, Ngobras Podcast, Bersama Gunawan Sniper

TERASPASUNDAN.COM | Ngobras (Ngobrol Santai) Tim awak media bersama salah satu pengamat kebijakan dan pelayanan publik dan juga selaku Ketua umum LSM SNIPER Indonesia Gunawan yang akrab disapa Mbah Goen, yang bersuasana santai di bangku angkringan sambil meneguk secangkir kopi dan mengisap dalam dalam sebatang rokok.

Kampung Ciranggon Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Timur, tempat kediaman mbah Goen yang tidak pernah sepi yang selalu di kunjungi tamu.

Pada Minggu 18/06/2022, sekitar pukul 15.00 Wib tim Podcast dari gabungan awak media ngobras ngobrol santai tentang Bekasi.

Kabupaten Bekasi yang begitu banyak potensi, berdiri beberapa kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, dan wilayah penopang menuku daerah DKI Jakarta, dengan kurang lebih 4 juta penduduknya, kini Bekasi menjadi salah satu tempat yang dituju oleh para pendatang dari pelbagai daerah di Indonesia, untuk mengadu nasib dan bersaing memperoleh pekerjaan di ribuan Pabrik yang ada di Cikarang, Cibitung dan daerah lainnya di Kabupaten Bekasi.

Majunya wilayah Kabupaten Bekasi, dengan pusat perputaran uang dan ekonomi no 2 setelah Kota Batam, menjadikan Bekasi mulai banyak berdiri hotel – hotel berbintang, apartemen, restoran, dan juga Universitas ternama ada di Kabupaten Bekasi.

Seiring maju pesatnya Kabupaten Bekasi tentu tak lepas dari begitu banyak persoalan yang kompleksitas dan bahkan di setiap sendi kehidupan masyarakat Kabupaten Bekasi tak luput dari beragam masalah.

Dari Krisis Kepemimpinan, Krisis Birokrasi, Krisis sosial, Krisis pelayanan publik dan banyak lagi di bidang lainnya, Bekasi membangun dengan Solusi harus segera dilakukan bersama.

Selain itu Bekasi banyak didera masalah korupsi, yang melibatkan para pemimpin daerah nya dari Bupatinya, Kepala Dinasnya, camatnya sampai dengan para kadesnya,

Dan bahkan bisa dikatakan saat ini Kabupaten Bekasi mengalami great terendah dalam masanya beberapa tahun belakangan ini.

Krisis multidimensi yang siap menuju ke krisis global yang akan melanda Kabupaten Bekasi,warga kabupaten Bekasi akan menerima konsekwensinya, seperti yang dialami saat ini, bahkan kedepan orang Bekasi bisa tertinggal dalam era persaingan global yang sudah berjalan,karena tidak punya kompetensi dan sumberdaya manusia yang mumpuni, karena tidak terlena dan tidak mau bangkit dari krisis.

Carut marut yang sudah melanda di setiap bidang dan persendian kabupaten Bekasi sejak lama , dan tidak bisa merubah dengan para pemimpin dan para wakil rakyatnya yang tidak mampu memajukan dan merunah Bekasi, sehingga warga Kabupaten Bekasi menjadi apatis karena sudah puluhan tahun carut marutnya Kabupaten Bekasi, tidak dapat benahi apalagi menuju perubahan ke arah yang lebih baik.

Podcast tim awak media dengan tema yang akan diusung yaitu Bekasi Membangun Dan Memberi solusi Untuk Bekasi akan Kami konsep menjadi ajang Silaturahim Digital dengan para narasumber yang sudah teruji berbobot, profesional dan berpengalaman,dalam kancahnya.

Sebagai narasumber Tetap, dalam Gelaran Silaturahim Digital Bekasi Membangun Dan Memberi Solusi adalah Putra asli dari Bekasi DR. H.Munawar Fuad Noeh,Mag.  yang.saat ini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI)

Serta akan di gambungkannya dalam ajang Silalaturahim Digital nanti, yaitu para Tokoh Nasional, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda,Tokoh Bekasi ,Pejabat Pusat, Pejabat Provinsi, Pejabat Bekasi, anggota DPRD RI, DPRD Provinsi, Anggota DPRD kabupaten Bekasi, Praktisi Hukum para Aktivis, Mahasiswa, Bekasi, Jurnalis Bekasi,Para pengamat, ekonomi, politik, pendidikan, sejarahwan,budayawan, pencinta lingkungan hidup ,para pengusaha, kaum profesinal, Veteran veteran, Anak anak Jalanan, Para Pemerhati,, pegiat sosial, Lsm- Lsm, Ormas – Ormas di Bekasi,dan stake holder lainnya yang peduli untuk Bekasi Membangun, serta elemen elemen masyarakat lainnya, yang siap dan mau bergabung dalam Dialog Virtual ( Meeting Zoom) yang akan siap launching dan di gelar dalam waktu dekat

Kembali dalam bincang sore, alias ngobrol santai (Ngobras) dengan Mbah Goen, ada 4 permasalahan yang di bahas serta diberikan pendapat serta solusi dari Mbah Goen di antara banyaknya persoalan Bekasi yang ada dan begitu kompleks di antaranya yaitu: .

1.Mbah Goen mengatakan,bahwa Kabupaten Bekasi saat ini mengalami krisis pucuk kepemimpinan, faktor pemimpin adakah salah satunya yang dapat merubah Kabupaten Bekasi lebih maju dan lebih baik lagi, kata Mbah Goen.

“Kabupaten Bekasi butuh perubahan besar, harus mengadakan revolusi besar untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan. Jangan ada ruang korupsi, tegakkan hukum dan berantas oknum-oknum yang menyalahgunakan hukum. Berantas dan jangan memilih politisi yang munafik dan tak memihak kepentingan rakyat

Kemajuan pembangunan di Kabupaten Bekasi tak akan tercapai tanpa pemimpin yang visioner, revolusioner dan berani mengambil resiko, Kabupaten Bekasi butuh perubahan besar.

Jangan biarkan rakyat kecil terus meneteskan air mata. Pemerintah Kabupaten Bekasi perlu memberi jaminan sosial dan kesehatan bagi semua rakyat, ujar Gunawan,.

2.Mbah Goen pun menyoroti terkait sampah di Kabupaten Bekasi yang di buang kelaut di Panombo, Kecamatan Muaragembong.

Dirinya menuturkan, persoalan sampah di Kabupaten Bekasi juga harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bekasi, karena persoalan sampah sudah menjadi issue krusial di daerah, negara negara bahkan dunia,cetus Gunawan .

“Di Kabupaten Bekasi sempat viral adanya penumpukan sampah hampir sepanjang kurang lebih 500.meteran di kali Panombo,di Muara gembong yang langsung terbawa sampai ke laut, dan banyak juga sampah sampah yang menumpuk di pinggir pinggir jalan yang sepi dan ada juga sempat viral oknum yang membuang sampah ke kalimalang dan infonya di denda Rp.2 juta,”ungkap Mbah Goen.

Menurut nya,” karena tidak sebanding lurus antara sampah yang di hasilkan masyarakat dengan TPS yang ada ,karena banyaknya perumahan perumahan, dan pabrik pabrik, sehingga sampah semakin meningkat banyak, dengan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ada saat ini tidak memadai untuk menampungnya ,berarti Pemkab Bekasi harus menyiapkan lahan baru untuk TPS, dan juga kurangnya panismen atau sanksi ,denda baik berupa perdata dan pidana kepada oknum yang sengaja membuang sampah sembarangan, sebaiknya pemerintah harus aktif baik Eksekutif nya maupun Legislatif nya, untuk membuat aturan yang lebih menguatkan dengan kewenangan dan kebijakan yang ada pada pemerintah,”tegas Gunawan.

Masih kata Gunawan, harus adanya edukasi secara terus-menerus agar menimbulkan kesadaran pada masyarakat,dari pemerintah yang paling terendah seperti RT /RW, sehingga hidup disiplin dan menjaga kebersihan dan lingkungan nya masing masing,”ucap Mbah Goen , yang selalu berkacamata sambil meneguk kopi hitam yang setengah panas.

3.Persoalan Pertanian di Kabupaten Bekasi juga menjadi penting untuk dicermati oleh kita, Pasalnya di Kabupaten Bekasi saat ini lahan pertanian nya semakin tergerus dan berkurang, karena era perkembangan jaman, Kabupaten Bekasi dan Karawang yang dulu dikenal lumbung padinya Provinsi Jawa barat kini di Kabupaten Bekasi lahan berubah menjadi hambatan beton, ribuan pabrik pabrik yang ada perumahan perumahan yang terus menjamur, karena sudah ada nya Perubahan Tata Ruang dan wilayah di Kabupaten Bekasi, dan sebagai catatan juga saat ini kebanyakan warga Bekasi hanya sebagai penggarap lahan saja karena pemiliknya sudah pindah ke para pengusaha yang sudah membeli lahan sawah tersebut, namum demikian kita tidak boleh meninggalkan kultural masyarakat Bekasi yang dulunya Petani, dan pemerintah harus menetapkan lahan abadi pertanian secara permanen agar kultural kita tidak di tinggalkan, di samping itu untuk memperlancar musim panen seperti oran tua kita dulu, bisa panen 2 kali dalam setahun klo kata orang Bekasi panen rendeng dan panen merekat, karena irigasi nya yang berfungsi dan terpeliharanya sungai sekunder dan tersier langsung ke sawah petani sehingga panen para petani maksimal bisa 2 kali panen.

” Pupuk pun harus bisa dibeli dengan terjangkau untuk para petani, jika perlu pemerintah harus memberikan subsidi pupuk kepada petani dengan 50 persen harga dari harga pasaran, fungsikan secara maksimal kinerja Gabungan Kelompok Tani, (Gapoktan) (Gapoktan) yang ada di desa desa tentunya disertai dengan pengawasan yang kuat,serunya.

“Dan soal merosotnya harga gabah petani saya berpendapat kalau Koperasi Unit Desa (KUD) harus dihidupkan kembali karena KUD dapat mengakomodir pembelian para gabah hasil panen petani, sehingga harga dapat terkontrol dan celah nya sangat kecil untuk di mainkan para okum tengkulak padi, karena Koperasi salah satu penguatan usaha ekonomi masyarakat, dengan pengurus pengurus KUD nya harus betul betul jujur, dan tidak menjadikan tempat ladang korupsi dan azaz manfaat, cetus Mbah Goen, dengan menikmati santai nya cigarete Marlboro yang menjadi pavoritnya.

Dan yang terakhir di bahas sama Mbah Goen bersama tim podcast awak media adalah ,terkait krisis mental dan moral yang terdampak pada generasi- generasi muda dan anak anak usia sekolah yang saat ini terjadi di kabupaten Bekasi.

Gunawan juga memaparkan, ” sering terjadinya tindak kriminal ekstrim seperti pembegalan yang disertai pembunuhan, perampokan minimarket yang di lakukan oleh anak anak usia sekolah, banyak tumbuhnya gerombolan gerombolan genk genk motor, perbuatan perkosaan oleh anak anak usia pelajar,, Ini sangat miris sekali bagi kita orang Bekasi, mau jadi apa nanti generasi generasi mendatang ,mau dibawa kemana Bekasi, imbuh nya.

Menurut, Gunawan salah satu penyebab dan faktornya adalah marak nya penjualan obat obat terlarang , beredar luas di pasaran, bahkan sempat ramai ibu ibu yang menggerebek penjual obat berkedok toko kosmetik dan warung kelontong karena anak- anaknya yang menjadi korban, akibat mengkonsumsi obat yang bernama eximer dan Tramadol tandas Mbah Goen.

Ini salah faktor satu yang akan menyebabkan krisis mental dan moral anak anak generasi Bekasi,

Dan banyak pihak yang harus dapat berperan dalam mengatasi bagain dari krisis mental dan moral pada anak anak kita, ucap Gunawan sambil menguyup lagi secangkir kopinya.

” Pemerintah, dengan Dinas yang menanganinya yaitu Dinas Kesehatan dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) harus melakukan sidak rutin kepada warung atau tempat yang menjual obat obatan terlarang tersebut.

” Pengawasan antara orang tua dan para pendidik, di sekolah ada para guru, dan di rumah orang tua wajib melakukan pengawasan terhadap anak anaknya.

Peran serta tokoh agama, yang selalu terus menerus memberikan edukasi keagamaan, agar sikap dan moral bisa diterapkan dengan nilai nilai dan norma agama.

“Harus Adanya aturan yang mengatur tentang peredaran obat obat terlarang, mengkonsumsi dengan aturan dosis, bukan hanya undang undang kesehatan saja yang tidak menimbulkan efek jera, pungkas Gunawan yang juga Ketum LSM Sniper Indonesia. (SS/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel