KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Kisah asmara Cch, janda beranak satu dengan sang kekasih sebut saja DD (29) warga Kelurahan Karang Pawitan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rupanya tak berakhir di pelaminan.
Wanita berusia 27 tahun, warga Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, itu, kini menjadi korban DD, lelaki hidung belang yang diduga sehari-hari berprofesi sebagai supir truk pengangkut batu dan pasir. Cch dihamili lalu ditinggal pergi.
Kepada Teraspasundan.com, Cch menuturkan awal mula dirinya berkenalan dengan Dd, yakni, diawal tahun 2021 lalu. Dibulan Mei, Cch pun menerima cinta DD sehingga kemudian terjadilah hubungan badan diluar nikah antara keduanya.
Beberapa bulan kemudian, Cch pun mendapati dirinya tengah mengandung anak DD, dan DD pun mengumbar janji manis kepada Cch bahwa ia akan bertanggungjawab.
“waktu itu dia berjanji akan menikahi saya kalau hubungan intim yang dilakukan terjadi hamil,” kata Cch, Rabu (30/03/22).
Namun yang terjadi DD kekasihnya itu seakan -akan lepas tanggung jawab dan menghindar secara perlahan.
“Setelah saya menyampaikan telat bulan, pacar saya, dia mulai menghindar dengan alasan pusing,” ungkapnya terbata- bata.
Namun yang cukup menyakitkan setelah kehamilan Cch menginjak usia 5 bulan, kekasihnya malah menikah dengan teman dekatnya yang merupakan tetangganya sendiri.
” Bukannya bertanggungjawab menikahi saya, tapi yang terjadi malah menikah dengan sahabat saya,” lirihnya.
Hal ini sangat menyakitkan buat Cch, Kini ia hanya berharap kepada DD agar bertanggung-jawab membiayai persalinannya, dimana usia kehamilamnya saat ini sudah menginjak 8 bulan jalan. Dan Cch pun mengatakan dirinya tidak mau dinikahi.
“yang saya harapkan DD bertanggungjawab membiayai persalinan disaat lahir, saya tidak mau lagi dinikahi, karena apa yang dia lakukan sudah sangat menyakiti hati saya dan keluarga,” pungkasnya.
Kekecewaan pun disampaikan oleh Jaya (60), paman Cch. Diungkapkan Jaya, pada waktu itu ia sempat mengundang DD secara baik -baik ke rumahnya, dan saat itu DD bersedia menikahi keponakannya, bahkan DD membuat surat pernyataan diatas materai. Akan tetapi dilain hari malah berbeda.
“waktu keponakan saya hamil, dia (DD) saya panggil secara baik baik datang ke rumah, dan dia bersedia bertanggungjawab. Namun dilain hari dia bersama keluarganya datang ke rumah pak RW malah minta tes DNA,” kata Jaya.
Kini Keluarga Cch merasa kecewa berat atas ulah DD yang sekan- akan mempermainkan dan tidak mau bertanggung jawab sehingga pihak keluarga berkesimpulan tidak mau mempunyai menantu seperti dia namun demikian pihak keluarga meminta agar DD membiayai persalinan Cch.
“Saya minta pertanggungjawaban biaya melahirkan keponakan saya saja, karena walaupun nikah yang pasti tidak akan benar,” pungkasnya. (Dmn)