CIANJUR | TERASPASUNDAN.COM | Pasca bencana gempa, status tanggap darurat di Cianjur telah berganti menjadi masa transisi darurat pemulihan. Meski begitu, dukungan terhadap penyintas gempa di Cianjur terus dilakukan. Sebab, penyintas gempa, terutama anak-anak, belum sepenuhnya pulih dari trauma, para penyintas juga belum bisa menggunakan fasilitas publik secara normal.
Selain aksi korporat, dukungan psikososial dan logistik untuk korban gempa datang dari pribadi karyawan. Andi Komara, VP Komunikasi Perusahaan menuturkan, sejumlah karyawan Pupuk Kujang melaksanakan patungan dan menyalurkan bantuan kepada penyintas.
“Selain aksi perusahaan, bantuan untuk korban gempa Cianjur ini datang dari aksi dari para karyawan dan Baitu Maal Pupuk Kujang,” kata VP Komunikasi Perusahaan, Andi Komara, Selasa, (20/12/2022).
Andi menuturkan, penggalangan dana ini merupakan aksi spontanitas para karyawan yang masih bersimpati kepada penyintas gempa. Sebab, kehidupan di lokasi-lokasi terdampak gempa masih belum normal.
Fasilitas publik dan tempat tinggal masyarakat masih luluh lantak. Tak sedikit, pengungsi yang masih tinggal di tempat kerabat atau saudaranya. Sebagian warga juga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian.
“Karena banyak sekolah yang hancur, aktivitas pendidikan anak-anak dilakukan di tenda darurat. Melihat hal ini, anak-anak masih perlu pendampingan untuk menghibur mereka dari rasa duka,” ujar Andi.
Menurut Andi, banyak anak-anak yang masih trauma setelah bencana alam tersebut. Bagi sebagian anak, rasa trauma ini, bertambah dengan rasa duka karena kehilangan kerabat, kawan bahkan orang tua mereka.
“Karena itu, sebagian karyawan ada yang berinisiatif melakukan trauma healing kepada anak-anak penyintas gempa,” ujar Andi.
Sebagai salahsatu anak perusahaan BUMN, Pupuk Kujang turut aktif dalam aksi kemanusiaan. Begitu kabar gempa Cianjur terjadi, perusahaan bergerak cepat dan melakukan berbagai aksi.
Selain mendirikan posko bantuan dan dapur umum di pusat gempa, Cugenang, Pupuk Kujang juga memberikan bantuan pangan, medis hingga perlengkapan kepada masyarakat penyintas gempa.
Tidak hanya dilakukan perusahaan, bantuan juga muncul dari petani dan mitra binaan Pupuk Kujang. Para binaan ini memberikan apa yang mereka punya untuk membantu korban gempa.
Efrizal Ali misalnya, petani binaan Pupuk Kujang sejak 2012 itu menyumbangkan 2 ton buah nanas kepada korban gempa Cianjur. Selain itu, Bank Sampah La Tanza juga melakukan trauma healing kepada anak-anak penyintas gempa di Posko Pupuk Kujang.
“Bantuan dari mitra binaan ini menandakan jika pendampingan Pupuk Kujang tidak hanya membuat mereka berdaya, tapi juga bisa berperan lebih bahkan memberikan bantuan kepada korban bencana,” Andi menambahkan.
Kesigapan Pupuk Kujang dalam aksi tanggap bencana menjadikan perusahaan sebagai koordinator penyerahan bantuan Pupuk Indonesia Grup. (hl/KP)