Bupati Karawang diduga Benturkan Sekda dengan Pedagang Pasar Rengasdengklok

KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Bupati Karawang dr Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati Karawang Aep Syaepulloh S.E tidak terlihat dalam pembongkaran kios pedagang di pasar Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa barat, Rabu (16/11/22).

Bahkan saat ratusan pedagang lama Rengasdengklok berbondong-bondong melihat pasar baru proklamasi untuk melihat secara langsung apakah sudah layak atau belum untuk di tempati, kedua Bupati dan Wakil Bupati Karawang pun tidak ada hingga suasana memanas.

Untuk mereda pedagang yang sudah mulai memanas akibat kosnya porak poranda dibongkar paksa menggunakan eksapator, Acep Jamhuri didampingi Eka Sanata Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Wawan Setiawan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Kapolres Karawang, Dandim 0604 Karawang menjelaskan alasan relokasi pedagang Rengasdengklok ke tempat yang baru.

Saat menghadapi Ratusan pedagang, Acep Jamhuri meneteskan air mata karena melihat dan mendengarkan secara langsung keluhan pedagang soal pembongkaran lapak pedagang pasar Rengasdengklok yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah disaat pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 yang sampai saat ini belum usai.

Selain itu Ratusan pedagang pun menyampaikan keluhannya mulai dari pembongkaran yang secara tiba-tiba, kerugian yang dialami pedagang, tempat relokasi pedagang yang belum sesuai dengan harapan pedagang, hingga mahalnya harga los dan kios di pasar proklamasi yang tidak terjangkau bagi pedagang pasar Rengasdengklok.

Untuk sedikit meringankan kerugian pedagang, Sekda Karawang berjanji akan membangunkan awning di pasar baru proklamasi sesuai dengan jumlah pedagang yang belum memiliki kios dan los di pasar baru proklamasi. Agar relokasi pedagang Rengasdengklok dapat berjalan lancar.

“Bangunan yang belum dibongkar masih bisa digunakan untuk berjualan hingga pembangunan awning selesai dibangun. dan pedagang pindah dengan sendirinya” kata Acep Jamhuri, Rabu (16/11/22) di pasar Baru Rengasdengklok.

Bahkan iapun menjelaskan kepada pedagang Rengasdengklok untuk mengkredit kios dan los di pasar baru proklamasi tidak menggunakan dana pertama (DP) namun cukup melengkapi berkas yang dibutuhkan sebagai syarat kredit.

Urusan DP yang 30% tidak ada. Untuk mengambil kios tidak perlu booking fi yang 500 ribu tapi masuk saja dulu nanti saya yang bertanggung jawab” jelasnya.

Namun demikian soal harga, ia mengaku belum melakukan musyawarah dengan pihak PT Visi Indonesia Mandiri “kalau masalah harga, saya belum musyawarah,” jelasnya. (DH.)

Pos terkait