Kades Rengasdengklok Tidak Terima Warganya Lumpuh. Awalnya Bisa Jalan Kembali Bisa Jalan Lagi

KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM|Kepala desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang Meminta kepada tenaga medis Puskesmas Rengasdengklok bisa kembali menyebuhkan terhadap warganya yang mengalami kelumpuhan diduga pasca 3 kali disuntik imunisasi dalam waktu yang hampir bersamaan.

 

Saat diwawancara kepala desa Rengasdengklok selatan melalui sekretarisnya Abdulrahman Wahid menjelaskan soal medis hanya tenaga kesehatan atau pihak puskesmas Rengasdengklok yang tahu karena pihak desa tidak tahu soal kesehatan.

“Soal medis saya kembalikan ke tenaga medis atau tenaga kesehatan karena puskesmas yang lebih tahu karena kalau orang desa tidak tahu soal kesehatan,” kata Abdurahman saat di wawancara di ruangan kerjanya, Senin (14/11/22).

Namun demikian ia meminta kepada pihak Puskesmas Rengasdengklok agar bisa kembali menyembuhkan karena yang awalnya sehat kembali sehat dan berharap kedepannya lebih ekstra dalam melakukan imunisasi agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

“yang tadinya sehat kembali sehat lagi dan kedepannya agar lebih ekstra lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya Bahrudin balita berusia 2,5 tahun mengalami kelumpuhan selama tiga bulan sampai saat ini diduga pasca disuntik imunisasi di bagian lengan kanan, lengan kiri dan paha kanan dalam waktu yang sama di posyandu pada tanggal 22 Agustus 2022.

Dari keterangan orang tuanya, sebelum mendapatkan imunisasi, Burhanuddin sudah bisa berjalan normal bahkan anaknya tersebut kerap mengejar-ngejar angsa peliharaannya.

Sebelum di suntik imunisasi anak saya bisa berjalan normal, bahkan suka mengejar-ngejar angsa,” kata Nurasiah (23) tahun ibu kandung Burhanudin, Minggu (13/11/22) di rumah kediamannya di Dusun Bojong Tugu 1 RT 13/03 Desa Rengasdengklok Selatan.

Namun, setelah mendapatkan imunisasi di suntik sampai 3 kali suntikan di posyandu tanggal 22 Agustus 2022, tidak lama kemudian tidak bisa berjalan bahkan sampai sekarang sehingga berdiri saja tidak bisa.

“Waktu itu di imunisasi tiga kali suntikkan di lengan kanan, lengan kiri dan paha sebelah kanan. Setelah di suntik tidak lama kemudian malah tidak bisa berjalan,” jelasnya.

Dikatakan olehnya bahwa anaknya tumbuh normal seperti balita lain pada umumnya karena di usia 17 bulan Burhanudin sudah bisa berjalan. “diusia 17 bulan anak saya sudah bisa berjalan, tapi setelah di imunisasi di usia 21 bulan malah tidak bisa jalan, berdiripun tidak bisa” tuturnya.

Kini anaknya setelah diperiksa di puskesmas Rengasdengklok akan di rujuk ke Rumah sakit Bayukarta Karawang untuk mendapatkan penanganan secara medis.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan resmi dari kepala puskesmas Rengasdengklok maupun bawahannya terkait balita yang mengalami kelumpuhan pasca imunisasi 3 kali suntikan dalam waktu hampir bersamaan.

Red

Pos terkait