Makan Daging Kurban? Selain Hipertensi, Waspadai Penyakit Ini.!

SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengingatkan kepada warga yang akan mengkonsumsi daging hasil sembelihan hewan kurban pada Idul Adha untuk tidak mengkonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Seperti diketahui, Idul Adha yang ditandai dengan ritual pemotongan hewan kurban baik kambing dan sapi menjadi pemandangan tersendiri terlebih banyak warga pada momen ini mengkonsumsi daging dalam berbagai aneka hidangan masakan.

Bacaan Lainnya

Dinas Kesehatan kabupaten Subang melalui Kepala Puskesmas Batangsari Supriatna mengatakan, mengonsumsi daging dalam jumlah banyak bisa meningkatkan hipertensi dan kolesterol. Makanya, bagi mereka yang mempunyai riwayat penyakit kolesterol dan hipertensi sebaiknya hati-hati.

“Sesuatu yang berlebihan itu terkadang tidak baik. Menjaga asupan makanan agar tetap seimbang harus diperhatikan agar badan tetap sehat,” katanya.

Dirinya menyarankan bagi warga mengkonsumsi daging olahan kurban untuk tidak lupa mengimbanginya dengan sayuran dan buah-buahan. Terlebih dengan makanan yang seimbang dan olahraga teratur bisa meminimalisir berbagai penyakit.

Tidak hanya daging kambing yang perlu diwaspadai, daging sapi bagian tertentu pun mengandung lemak yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi.

“Setelah Idul Adha banyak warga yang mengeluhkan penyakit hipertensi. Selain itu, daging sebaiknya dimasak sehingga menjadi lebih empuk agar tidak mengganggu pencernaan,” ujarnya

Ia menyarankan agar pengidap hipertensi tidak mengonsumsi lemak dan jeroan hewan kurban

“Pisahkan terlebih dahulu daging dengan lemaknya, jangan memakan lemak dan jeroannya, karena itu dapat meningkatkan kolesterol,” kata Kepala Puskesmas Batangsari.

Menurutnya, tidak hanya penderita hipertensi saja yang harus waspada mengonsumsi daging, namun penderita stroke juga harus lebih berhati-hati.

“Bukan hanya penderita hipertensi saja, termasuk yang memiliki riwayat stroke dari tingkat ringan sampai berat juga harus berhati-hati. Serta penderita penyakit lambung juga tidak boleh mengonsumsi lemaknya,” papar Supriatna.

Supriatna juga berharap, masyarakat cerdas dalam memilih makanan untuk menjaga kesehatannya sendiri.    (gpn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel