Jurnalis Tewas Dibunuh. Apakah Nyawa Jurnalis Hanya Sebatas UKW Dimata Dewan Pers ?

KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Dikabarkan beberapa hari lalu, dunia kejurnalistikan kembali berduka. Seorang jurnalis yang tergabung dalam satu wadah organisasi jurnalis Ikatan Wartawan Oline Indonesia (IWOI) di DPD IWO Indonesia Kabupaten Empat Lawang Palembang mengalami nasib tragis hingga meregang nyawa yang di duga tewas dibunuh oleh orang yang tak dikenal pada Kamis (9/05/2024) sekitar pukul 17:00 WIB.

Terlepas dari apa yang terjadi pada saat itu, sehingga (informasinya) terjadi perkelahian yang sampai merenggut nyawa.

Mendengar kabar tentang hal tersebut membuat geram Icang Rahardian SH., selaku Ketua Umum Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI).

Di katakan Baba Icang sapaan akrabnya, Pihaknya akan segera melakukan tindakan tegas terhadap perlakuan dan perbuatan yang di lakukan oleh pelaku tersebut. Selain itu pihaknya pun menegaskan, bahwa tidak akan segan segan untuk menuntut kepada pelaku sesuai hukum yang berlaku.

“Terlepas dari apa yang terjadi pada saat itu, sehingga (informasinya) terjadi perkelahian yang sampai merenggut nyawa. Saya tegaskan, jika yang menjadi taruhannya adalah nyawa manusia, maka ini sudah lain hal. Dan kami IWO Indonesia akan mencari dan ikut menyelidiki siapa pelakunya. Karena yang bersangkutan merupakan seorang insan pers, sehingga kami pun juga merasakan sakit, karena Jurnalis itu satu tubuh.” Tegasnya.

“Ironisnya, kejadian yang viral tersebut tak sedikitpun menarik perhatian Dewan Pers. Padahal yang terbunuh adalah seseorang yang berstatus sebagai Jurnalis yang mana notabenenya (seharusnya) merupakan “anak” dari Dewan Pers yang mestinya dilindungi oleh “ibunya”. Tapi akan beda cerita jika jurnalis yang terbunuh merupakan “anak halalnya” Dewan Pers, tentunya sebagai “sang Ibu” sudah seharus langsung bisa mengambil sikap dan mengutuk keras tindakan itu.” Tandasnya.

Pentolan Organisasi wartawan dari IWO Indonesia ini juga menyebut Dewan Pers seakan akan tunduh (Ngantuk) bahkan seolah menutup mata dan cuek adanya kejadian tersebut.

“Dengan adanya kejadian ini lalu bagaimana dengan peran Dewan Pers disini ? Jurnalis terbunuh Dewan Pers seakan akan tunduh (Ngantuk) dan menutup mata ? Hmm.. Atau, nyawa dan keselamatan seorang jurnalis itu hanya sebatas legalitas UKW saja ? atau dengan kata lain, Dewan Pers akan mengambil sikap untuk melindungi jurnalis yang hanya sudah UKW di Dewan Pers saja agar diakui status kejurnalistikannya ?? Miris !,” Ungkapnya dengan penuh tanya.

Wahai Tuan dan Nyonya yang duduk nyaman dibangku depan dinding yang berlogo Dewan Pers, buka mata kalian, rekan kami Jurnalis IWO INDONESIA terbunuh, dimana peran kalian sebagai pemegang tampuk kekuasaan dunia kejurnalistikan ???

Segera ambil sikap jika Dewan Pers tak mau dinilai sebagai “pecundang.” Pungkasnya.

“Dan kami para jurnalis yang juga tergabung dalam Organisasi IWO-Indonesia tentunya sangat merasa berduka atas kejadian tersebut, sebagaimana yang diutarakan oleh Ketua Umum IWO-Indonesia, H. NR Icang Rahardian, SH yang menyampaikan duka yang mendalam serta bela sungkawanya pada channel youtube dan diberbagai media dibawah naungannya atas kematian anggotanya tersebut. Bahkan Babah Icang (sapaan akrabnya -red) mengutuk keras kejadian itu dan berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas. Kami atas nama SELURUH Jurnalis yang berada di IWO INDONESIA MENDESAK kepada PIHAK KEPOLISIAN Polres Lahat untuk SEGERA menemukan dan memproses para pelaku dengan hukuman setimpal..!, Tegasnya.

Mendengar kabar meninggalnya salah satu jajaran anggota IWO Indonesia di DPD Kabupaten Empat Lawang Palembang membuat Ketua IWO Indonesia DPD Karawang Syuhada Wisastra angkat bicara. Pihaknya mengecam dan mengutuk keras atas perbuatan tidak terpuji yang di lakukan oleh pelaku.

“Kami dari jajaran pengurus dan anggota IWO Indonesia DPD Karawang mengecam dan mengutuk atas perbuatan yang di lakukan oleh pelaku. Tentunya kami disini tidak akan tinggal diam dan meminta kepada pihak Kepolisian Polres Lahat untuk segera mengungkap dan melakukan penyelidikan serta tindakan tegas kepada pelaku sesuai hukum yang berlaku. Dan kami meminta kepada pihak kepolisian Pokres Lahat untuk bisa memberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatanya.” Terang Syuhada kepada awak media

“Disini kami turut berduka cita dan berbelas sungkawa atas meninggalnya rekan kami, saudara kami. Semoga Almarhum Husnul Khotimah, di terima di syurganya Allah SWT, Aamiiiin Ya Robal Alamin.” Tutupnya. (Red)

Pos terkait