SMKN 1 Karawang Bawa -bawa Saber Pungli Soal Infak Rp. 2000, Sujana : Dasarnya Apa!!, Kita Selidiki!!

Sekretaris UPP Saber Pungli Karawang, Sujana.

KARAWANG | TERASPASUNDAN .COM | Tim Sapu Bersih Pungutan Liar atau Saber Pungli Kabupaten Karawang melalui sekretaris UPP Saber Pungli Kabupaten Karawang, Sujana, membantah pernyataan pihak SMKN 1 Karawang yang mengatakan bahwa penarikan infak Rp.2000 kepada siswa sudah diketahui Saber Pungli Karawang.

Ditegaskan Sujana, apa dasarnya Saber Pungli mengetahui soal urusan Infak disekolah tersebut. Meski alasannya adalah sumbangan dan dalam bentuk himbauan sekolah namun infak itu seharusnya sifatnya sukarela. Ia pun meminta, pihak sekolah membuktikan.

“Mana ada, dasarnya apa?? masa infak disetujui Saber Pungli,” ujar Sujana, yang juga Kepala Kesbangpol Kabupaten Karawang.

Sujana mengungkapkan Tim Saber Pungli akan segera melakukan penyelidikan terkait permasalahan adanya dugaan pungli berkedok infak di SMKN 1 Karawang.

“Minggu depan kita akan mulai lakukan penyelidikan, kemarin -kemarin kita masih disibukan dengan Pemilu. Pak Ketua Saber (Wakapolres Karawang), memberi isyarat mungkin minggu depan setelah beres Pemilu kita akan panggil untuk diklarifikasi,” ungkapnya, Senin (19/2/2024).

Sujana juga terheran-heran dengan pernyataan pihak SMKN 1 Karawang, yang mengatakan bahwa himbauan Rp. 2000 kepada siswa untuk berinfak setiap pagi adalah sukarela.

“Kalau infak itu sukarela, biasanya selalu ada kotak amal di Masjid, berapa aja.Tapi kalau ditentukan tidak boleh,” kata Sujana, Sabtu (3/2/2024).

Ia juga menegaskan, apapun alasannya, apakah itu untuk tempat wudhu ataupun merenovasi lahan parkir, bila tidak ada anggaran dari negara, penggalangan dana harus melalui mekanisme musyawarah orang tua murid bersama Komite juga pihak sekolah, karena merupakan sarana dan prasarana sekolah.

“Sebenarnya pembangunan lahan parkir itu merupakan sarana dan prasarana sekolah, bila tdk ada anggaran dari negara, komite boleh melakukan penggalangan dana, dengan menempuh mekanisme musyawarah yang dilaksanakan oleh Komite,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebagaimana dilansir dari onediginews.com, pihak sekolah melalui Bidang Kesiswaan mengatakan jika uang Rp.2000 yang diminta dari siswa setiap pagi tersebut bukanlah pungutan, namun infak sukarela.

Adapun uang hasil infak siswa tersebut, dipergunakan sekolah untuk memasang paving block di lahan parkir dan perbaikan tempat wudhu Masjid sekolah.

Bahkan Sekolah mengungkapkan, infak siswa sudah berlaku selama lebih dari tiga tahun.

Sekolah mengklaim, munculnya nominal Rp.2000 tersebut, dalam bentuk himbauan sekolah yang diklaim sudah diketahui oleh Komite dan Saber Pungli Karawang.

Yang hasilnya adalah, sekolah bisa membangun Masjid dua tingkat milik sekolah yang menelan biaya hampir Rp. 3 Miliar lebih, dan pemasangan paving block lahan parkir yang baru menghabiskan biaya sekitar Rp. 58 jutaan.

Sekolah juga membenarkan, jika siswa -siswi kelas pagi sebelum masuk kelas, harus terlebih dahulu membayar infak di pintu masuk sekolah, yang dikumpulkan oleh seorang siswa.

“Ya, Infak Rp. 2000 itu memang himbauan dari kami, Komite tahu bahkan Saber Pungli juga. Tapi bukan berarti pungutan atau paksaan. Dan uang itu tidak diminta dipintu gerbang, namun dikumpulkan oleh perwakilan siswa di lobby depan, dimana siswa seikhlasnya saja menyumbangkan uang mereka untuk berinfak,” ujar Deden salah satu tim dari Bidang Kesiswaan. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel