Cegah Paham Radikal, Disdikpora Bentuk Tim Penanganan Konflik Sosial, Kemenag Gak Mau Gabung!

KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Dunia pendidikan di Kabupaten Karawang digemparkan dengan paham radikalisme Khilafatul Muslimin yang diduga menyusup ke puluhan sekolah- sekolah.

Hal itu sempat diungkapkan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Karawang, Sujana, kepada awak media beberapa waktu lalu, meski kemudian ungkapannya tersebut diralat kembali.

Terlepas dari itu, Jika memang benar, tentunya paham radikalisme di dunia pendidikan ini tidak bisa dibiarkan dan harus menjadi perhatian banyak pihak. Pencegahan dalam segala lini harus dilakukan demi mencegah masuknya paham mengganti ideologi pancasila ini ke dalam pendidikan.

Dimintai tanggapannya, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang mengenai paham radikalisme ini justru malah mengaku tidak mengetahui jika ada puluhan sekolah di Kabupaten Karawang yang diduga terafiliasi paham tersebut.

“Kami tidak tahu data adanya puluhan sekolah di Karawang terindikasi paham radikalisme Khilafatul Muslimin. Nama- nama sekolahnya pun kami tidak tahu,” kata Kepala Disdikpora Kabupaten Karawang, Asep Junaedi kepada teraspasundan.com, Rabu (16/6/2022).

“tidak ada laporan kepada kami, dari mereka (Pihak Kepolisian maupun Kesbangpol) soal adanya sekolah seperti itu. Yang jelas tidak ada tembusan kepada kami sekolah mana saja,” tegasnya lagi.

Namun demikian, Asep menegaskan, pihaknya selalu mengadakan pertemuan rutin dengan pengurus dan pembina yang masing-masing membawahi beberapa sekolah.

“Sebelum ada informasi ini juga Disdikpora sudah jauh – jauh hari melakukan pembinaan ke sekolah- sekolah agar memberikan penguatan pendidikan karakter bagi para siswa siswinya. Yang jelas kita ada pertemuan rutin dengan pengurus dan pembina yang masing- masing membawahi sepuluh sekolah,” jelas Asep.

“Selain kita juga ada Satuan Tugas (Satgas) Pelajar disetiap sekolah,” tandasnya lagi.

Dia mengungkapkan, Disdikpora bersama Kesbangpol Kabupaten Karawang dan Kepolisian berencana membentuk tim Penanganan Konflik Sosial untuk mencegah masuknya paham radikalisme ke dalam dunia pendidikan.

“Kemarin dari pihak Kepolisian dan Kesbangpol berencana melakukan pembinaan dengan juga melibatkan Kemenag. Dimana nanti tim ini akan memberikan pamahaman kepada kepala- kepala sekolah tentang bahayanya paham radikalisme dan memberikan penguatan ideologi Pancasila,” tutur Asep.

“Namun Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang tidak mau bergabung dan ingin sendiri. Oleh karenanya kita mempersilahkan Kemenag melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah dibawah binaannya,” pungkasnya. (Hd)

Pos terkait