Awak media pun coba mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Yuyun. Melalui telepon Whatsappnya, Minggu siang (23/1/2022).
Ia pun nembenarkan hal tersebut. Diungkapkannya, transaksi penggesekan kartu BPNT Sembako milik KPM itu dilakukannya di e- Warong Kameng. Dan diketahui oleh TKSK.
“Iya betul, dan saya gesek di e-Warong Kameng. Dikolektifkan di RT, begitu ada pendistribusian, kita gesek,” jelasnya.
Untuk jelasnya, Yuyun pun mengarahkan Onediginews.com berbicara langsung dengan e-Warong.
“Saya sebagai rekanan dari e-Warong, dan masih aktif di BPD dan PSM,” kata Yuyun, ketika disoal lebih lanjut peran dirinya dalam program BPNT Sembako milik Kementerian Sosial ini. Seraya membenarkan jika saat ini dirinya masih aktif menjadi BPD dan PSM.
Yuyun menjelaskan, apa yang dilakukannya pun diketahui oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
“TKSK tidak mengarahkan namun mengetahui bahwa kartu milik KPM ini, dikumpulkan oleh RT, digesek oleh dirinya, lalu sembako diantarkan kepada KPM,” papar Yuyun lebih lanjut.
Yuyun pun dengan tegas membantah, dalam proses penggesekan kartu tersebut dirinya melakukan sejumlah pemotongan.
“ga ada potongan uang, itukan program uang sembako bagaimana motongnya,” ujar Yuyun.
“Upah juga ga ada, mungkin ke perangkat yang mengantarkannya mungkin, kalau ke kami gak ada sedikit pun,” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, awak media belum dapat menghubungi TKSK Kecamatan Tirtamulya.
Sementara itu berdasarkan Pedoman Umum (Pedum) Sembako Kementerian Sosial tahum 2020, Mengenai Pemanfaatan Dana Bantuan dijelaskan sebagai berikut,
Proses pemanfaatan dana bantuan program Sembako digambarkan sebagai berikut:
- Datang: KPM datang ke e-Warong dengan membawa KKS.
- Cek: KPM melakukan cek kuota dana bantuan melalui mesin pembaca KKS atau mesin EDC.
- Pilih: KPM memilih jenis dan menentukan jumlah bahan pangan sesuai kebutuhan.
- Bayar: KPM melakukan pembayaran dengan memasukkan PIN pada mesin EDC.
- Terima: KPM menerima bahan pangan yang telah dibeli serta cetak resi dari mesin EDC.
(Hd)
