TERASPASUNDAN.COM | Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam beberapa wilayah. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Menurut Kodoatie penyebab banjir terbagi menjadi dua yaitu bersifat alami dan akibat dari aktivitas manusia. Berikut penyebab terjadinya banjir yang bersifat alami (Kodoatie, et al, 2002):
• Hujan lebat yang terjadi pada musim penghujan
• Pengaruh geografi pada sungai di daerah hulu dan hilir
• Pengendapan sedimen pada sungai
• Sistem jaringan drainase tidak berjalan denga baik
• Pasang surut air laut
Penyebab banjir akibat dari aktivitas manusia (Kodoatie, et al, 2002):
• Perubahan daerah pengaliran sungai karena penggundulan hutan
• Pembuangan sampah ke sungai
• Kurang terpeliharanya bangunan pengendali banjir
• Kurang terpeliharanya alur sungai.
Dampak banjir dapat berupa fisik dan nonfisik. Dampak banjir yang menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa (Aminudin, 2013):
1. Rusaknya areal permukiman penduduk
2. Sulitnya mendapatkan air bersih
3. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk
4. Rusaknya areal pertanian
5. Timbulnya penyakit
6. Menghambat transportasi darat
Tips-tips yang dilakukan masyarakat pada sebelum banjir, saat banjir, dan sesudah banjir (Aminudin, 2013):
1. Sebelum banjir
a. Di tingkat warga
1. Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
2. Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
3. Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
4. Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
5. Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
b. Di tingkat keluarga
1. Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
2. Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
3. Siapkan bahan makanan siap saji seperti mi instan, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh, dan persediaan air bersih.
4. Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat, dan benda-berharga dari jangkauan air.
2. Saat terjadi banjir
1. Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi
2. Matikan peralatan listrik/sumber listrik
3. Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman
4. Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum
5. Terlibat dalam pendistribusian bantuan
6. Mengusahakan untuk mendirikan pos kesehatan
7. Menggunakan air bersih dengan efisien
3. Sesudah banjir
1. Membersihkan tempat tinggal dan rumah
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk
3. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali
4. Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) menghadapi banjir.
5. Pada saat banjir kita harus segera mungkin mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi
6. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena banjir
7. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan masih memungkinkan untuk di seberangi
8. Hindari berjalan didekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir Apabila air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah maupun Camat.
Perencanaan kota dan wilayah untuk mengatasi banjir di perkotaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
1. Membangun infrastruktur hijau
2. Meningkatkan sistem drainase
3. Mengubah penggunaan lahan
4. Mengelola air perkotaan secara terpadu
5. Mencegah penurunan muka tanah
6. Memanfaatkan air hujan
7. Mengurangi sampah di sistem drainase
8. Infrastruktur hijau
9. Menggunakan dinding tanaman, atap yang ditumbuhi tanaman, dan taman yang menyerap air
10. Menambahkan tanaman hijau penghasil oksigen
11. Drainase
12. Mengalirkan kelebihan air perkotaan ke badan air terdekat secepatnya
13. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan, dan bangunan
14. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah
15. Memahami dan mengubah penggunaan lahan, memanfaatkan ruang alami untuk menambah tanaman hijau.
16. Mencegah penurunan muka tanah (land subsidence) dengan metode ground water injection Sampah
17. Mengurangi puing dan sampah di sistem drainase
18. Memiliki sistem pembuangan sampah universal
Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir, seperti membangun waduk, meningkatkan kapasitas sungai, mengalihkan aliran sungai, merehabilitasi dan pengerukan.
Penulis Oleh :
Ika Widiastuti, S.IP, M.AP