Masjid di Kawasan Se’er Tak Kunjung Dibangun, Warga Tagih Janji Bupati Karawang

Bupati Cellica Nurrachadianna sempat mendeklarasikan terbebasnya kawasan prostitusi Seer dengan ditandai peletakan batu pertama dibangunnya sebuah tempat ibadah, pada hari Minggu tanggal 9 Agustus 2020 lalu.

Karawang, Teraspasundan.com – Sudah satu tahun berlalu sejak kegiatan seremonial Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Sabilu Rosyad dan Islamic Center di kawasan Se’eR Stasiun Kereta Api Karawang, dilakukan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadianna.

Namun hingga hari ini, pembangunan masjid yang rencananya dibangun dengan berukuran 12×12 meter ditambah dengan 5 meter dibelakang dan 5 meter di depan masjid itu tak juga kunjung dilakukan.

Tokoh masyarakat Kecamatan Majalaya, Sunarto pun menagih janji Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana soal pembangunan masjid di area tempat prostitusi Se’er.

Sunarto yang juga Koordinator Forum Aktivis Islam (FAIS) Karawang ini mengaku heran karena proses pembangunan masjid tersebut tidak ada kejelasan hingga saat ini.

“Kami menagih janji Cellica yang katanya akan menjadikan Se’er menjadi pusat keagamaan. Sampai sekarang aktualnya belum ada,” ujar Narto, Rabu (13/10/2021).

Menurut Narto, Cellica seharusnya memberikan penjelasan lengkap kepada masyarakat soal kepastian pembangunan masjid tersebut apakah dilanjut atau dihentikan.

“Kami juga mempertanyakan kelanjutan dana yang telah terkumpul untuk rencana pembangunan masjid ini seperti apa? dan sudah terkumpul berapa?,” katanya.

Narto berharap Cellica memenuhi janjinya soal pembangunan masjid dan merubah kawasan prostitusi Se’er jadi kawasan islami.

“Kami sangat berharap cellica untuk memenuhui janjinya sebelum pilkada yang akan menjadikan seer menjadi pusat keagamaan,” katanya.

“Kalau tidak buktinya berati ini HOAX,” tandasnya.

Diketahui, Bupati Cellica Nurrachadianna sempat mendeklarasikan terbebasnya kawasan prostitusi Seer dengan ditandai peletakan batu pertama dibangunnya sebuah tempat ibadah, pada hari Minggu tanggal 9 Agustus 2020 lalu.

Acara saat itu pun dihadiri Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Karawang Barat, tokoh masyarakat, tokoh agama, beserta para Kiyai, ustad dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam.

Bupati saat itu mengatakan atas dasar semangat penyatuan visi misi bersamalah pada akhirnya di kawasan prostitusi ini kemudian bisa dibangunkan masjid dan islamic center tempat pengkajian ilmu islam.

“Insya Allah, ini akan membawa keberkahan bagi Masyarakat Karawang, dan menjadi proses peradaban sejarah buat diKarawang, dimana tempat hal yang gak baik menjadi suatu tempat yang mulia,” kata Bupati kepada awak media yang menemuinya usai acara kegiatan saat itu. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel