KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | SMKN 1 Klari yang berlokasi di Jalan Klari–Curug, Karawang, mengeluhkan keberadaan pipa-pipa besar milik perusahaan pergudangan. Pipa-pipa yang menempel di dinding luar perusahaan namun melintang di atas lahan sekolah itu diduga menutup saluran air utama, hingga menyebabkan banjir saat musim hujan.
Kepala SMKN 1 Klari, Ade Mardiah, yang mulai bertugas sejak 2023, menjelaskan pipa berbentuk huruf U tersebut sebenarnya sudah lama terpasang. Awalnya, pipa yang diduga saluran pembuangan air hujan dan limbah kamar mandi gudang tidak menimbulkan dampak serius.
“Awalnya hanya gangguan psikologis. Sekolah jadi terlihat tidak representatif, tidak nyaman, dan memicu kekhawatiran karena dikelilingi pipa besar,” ujar Ade, Senin (29/9/2025).
Namun, kondisi kian memburuk. Seiring waktu, pipa bagian bawah turun hingga menutup saluran utama sekolah. Akibatnya, air hujan meluap dan membanjiri ruang guru serta sejumlah kelas.
“Mereka membangun pipa tepat di atas lahan sekolah. Meski dipasang di tembok perusahaan, posisinya persis menutup saluran air kami,” tegasnya.
Lebih jauh, Ade mengungkapkan kekhawatiran atas potensi bahaya dari pipa-pipa tersebut. “Pipa itu diduga juga menyalurkan limbah cair bahkan gas. Bagaimana kalau meledak dan membahayakan siswa kami?” katanya.
Pihak sekolah mengaku tidak mengetahui siapa yang memberi izin pemasangan pipa tersebut. Kondisi semakin parah karena usia pipa dan beban berat membuat posisinya terus menurun.
Keluhan sudah dilayangkan ke pihak perusahaan, tetapi tak direspons. Akhirnya pihak sekolah menggandeng pemerintahan desa dan kepala desa untuk mendesak perusahaan melakukan perbaikan.
“Kami meminta pipa itu diangkat agar saluran air sekolah tidak terhalang. Untuk sekadar menggali saluran saja sulit. Komite sekolah justru berharap pipa dipindahkan ke dalam area perusahaan mereka,” ujar Ade.
Kepala desa, lanjut Ade, telah memberikan tenggat waktu satu bulan kepada perusahaan untuk menyelesaikan masalah ini. Namun hingga kini, tidak ada progres perbaikan.
Pantauan di lokasi, enam pipa berdiameter besar tersusun tiga tingkat dan diikat kawat baja. Pipa-pipa tersebut menempel di dinding perusahaan, membentang mengelilingi area sekolah, dan bermuara langsung ke saluran milik SMKN 1 Klari. Alhasil, air limbah gudang mengalir ke saluran pembuangan sekolah, menimbulkan genangan dan ancaman serius bagi aktivitas belajar-mengajar.
Reporter: Hada
(Red)