KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM – Manajemen Karawang New Industry City (KNIC) menegaskan bahwa aktivitas pengerukan tanah oleh PT Vanesha Sukma Mandiri (VSM) di lahan milik PT Contemporary Amperex Technology Limited (CATL) di Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, bukanlah kegiatan penambangan galian C.
Pihak KNIC menyebut proses tersebut sebagai disposal atau pembuangan tanah galian untuk pemerataan lahan proyek.
Perwakilan KNIC menjelaskan, tanah hasil galian konstruksi dipindahkan keluar kawasan karena area di dalam KNIC sudah hampir penuh dan tidak memungkinkan lagi menampung material tersebut.
“Ini hanya kesalahpahaman dengan Pemerintah Daerah. Kegiatan ini cut and fill, bukan galian C. Kami tidak melakukan penambangan. Tanah ini dibuang keluar karena lahan KNIC hampir seluruhnya terjual, sehingga tidak ada lagi area penampungan,” ujar perwakilan manajemen KNIC Sarifudin SH.,MH., legal PT. VSM, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, pembuangan tanah diperlukan untuk menyeimbangkan volume material yang dipotong (cut) dan yang digunakan untuk timbunan (fill) pada proyek. Pihaknya menargetkan pekerjaan selesai dalam dua bulan mendatang.
Sementara itu, manajemen PT VSM berencana meminta klarifikasi kepada Pemerintah Kabupaten Karawang terkait aturan yang digunakan dalam menilai aktivitas tersebut.
“Jika Pemda menganggap ini galian C, kami akan mengajukan keberatan. Kami sebelumnya mengikuti arahan Pemda karena ada ancaman pemasangan police line yang bisa menghambat investasi asing,” kata Sarifudin SH.,MH., legal PT. VSM
Pihak VSM juga meminta agar Pemda membuka ruang diskusi untuk membahas regulasi yang menjadi dasar penilaian.
“Kami ingin duduk bersama dengan Pemda untuk membahas regulasinya. Karena menurut kami, kegiatan ini tidak termasuk galian C,” pungkasnya. (HD)
