KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM — Minimnya tenaga ulu-ulu atau pekerja saluran irigasi menyebabkan sejumlah saluran tersier di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, mengalami penyumbatan dan pendangkalan. Kondisi ini berdampak langsung pada distribusi air ke lahan pertanian, mengancam produktivitas petani, dan mengganggu ketahanan pangan lokal. Menyikapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Karawang Dapil II Fraksi PDI Perjuangan, H. Karsim, turun langsung ke lapangan dan membiayai pembersihan saluran di Desa Sekarwangi melalui dana aspirasi yang diperuntukkan bagi perbaikan irigasi dan mendukung kesejahteraan petani.
Karsim menilai macetnya irigasi berdampak serius pada produksi pertanian. Ia menyoroti lemahnya dukungan pemerintah terhadap ulu-ulu—pekerjaan vital yang memastikan air irigasi sampai ke lahan petani.
“Saya melihat langsung betapa beratnya tugas ulu-ulu. Mereka membersihkan sampah, rumput, dan pendangkalan. Tapi honor dari pemerintah tidak jelas, bahkan sering hanya janji,” tegasnya.
Ia memaparkan bahwa ketergantungan pada gotong royong masyarakat semakin sulit diandalkan. Di sisi lain, imbalan dari petani saat panen tidak selalu bisa diberikan sehingga para ulu-ulu terus bekerja tanpa kepastian kesejahteraan.
“Masa ketahanan pangan kita digantungkan pada orang yang kerjanya tidak dihargai? Pemerintah harus segera memberi honor resmi bagi ulu-ulu,” tandasnya.
Karsim meminta Dinas Pertanian dan Pemkab Karawang memastikan penataan irigasi tidak hanya direncanakan, tetapi dieksekusi dan dirasakan langsung oleh petani di lapangan.


