KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM — Ketua DPRD Kabupaten Karawang, H. Endang Sodikin, menyoroti persoalan serius yang tengah dihadapi generasi muda, yakni tingginya harga rumah yang kian sulit dijangkau, terutama bagi para lulusan sekolah dan mahasiswa baru. Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa (28/10/2025), Endang menekankan perlunya kesadaran para pemuda untuk tidak semata-mata mengandalkan lapangan kerja industri, tetapi mulai menumbuhkan kemandirian ekonomi melalui kewirausahaan, inovasi bisnis, dan kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, generasi muda harus menjadi motor penggerak ekonomi lokal agar mampu menghadapi tantangan biaya hidup yang meningkat sekaligus mempersiapkan diri menyongsong bonus demografi Indonesia pada 2045.
Endang menegaskan bahwa persoalan hunian menjadi tantangan nyata bagi generasi muda, khususnya di wilayah industri seperti Karawang.
“Hari ini kita sadari betul, sekitar lima puluh persen lulusan sekolah ingin masuk ke dunia industri, tiga puluh persen melanjutkan pendidikan tinggi, dan sepuluh persen melakukan aktivitas lainnya,” ujar Endang.
Menurutnya, paradigma tersebut perlu dibalik. Pemuda harus berani menciptakan peluang dan membangun usaha agar mampu bersaing dan bertahan di tengah tingginya biaya hidup.
“Bayangkan kalau lima puluh persen pemuda berani membuat ide, membangun usaha, dan melahirkan ekonomi baru, tentu mereka tidak akan takut dengan kondisi ekonomi apa pun. Kuncinya mereka bisa beli, karena mereka mandiri secara ekonomi,” tegasnya.
Endang juga menekankan pentingnya peran pemuda sebagai pelopor kebangkitan ekonomi lokal. Dengan semangat kewirausahaan, generasi muda dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang mandiri dan berdaya saing.
“Pemuda harus punya unit kebangkitan ekonomi, jadi entrepreneur, dan menjadi pelopor dalam menyambut bonus demografi dengan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Endang mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2045. Oleh karena itu, generasi muda harus menyiapkan diri sejak sekarang agar dapat mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa.
“Kalau kita tidak siap, bonus demografi justru bisa jadi beban. Karena itu, pemuda harus menyiapkan ide, tenaga, dan pikirannya. Lakukan kolaborasi lintas sektor dan cari peluang ekonomi yang bisa memperkuat posisi pemuda di masa depan,” tutup Endang.


