SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Di tengah pesatnya pertumbuhan industri dan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Patimban serta KEK Subang Smartpolitan, Pemerintah Kabupaten Subang menegaskan komitmennya untuk tetap memprioritaskan sektor pertanian.
Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, memastikan bahwa Subang tidak akan menggeser statusnya sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia.
Sebagai kabupaten yang berada di urutan ketiga penghasil padi terbesar secara nasional, setelah Indramayu dan Karawang, Subang bertekad mempertahankan capaian tersebut.
Keyakinan ini semakin kuat dengan hadirnya infrastruktur baru, yakni Bendungan Sadawarna, yang diharapkan mampu meningkatkan produksi padi.
“Kami memegang status sebagai lumbung padi nasional nomor 3 dengan produksi 2,6 juta ton beras. Insyaallah, angka ini akan bertambah dengan kehadiran Bendungan Sadawarna,” ujar Wabup Agus Masykur, yang akrab disapa Kang Akur, saat menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR RI di PLUT-KUMKM Subang, Rabu (17/9/2025).
Potensi Subang dari Gunung hingga Laut Promosi Event Subang Kang Akur menjelaskan bahwa posisi strategis Subang yang memiliki topografi lengkap dari pegunungan, dataran, hingga pesisir pantai menjadi modal besar untuk pertumbuhan ekonomi yang seimbang.
Sektor pariwisata dominan di wilayah selatan, perkebunan dan pertanian di kawasan tengah, sementara sektor industri di tengah dan Pelabuhan Patimban berada di utara.
Perkembangan Subang sebagai daerah investasi industri global dinilai bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai pelengkap bagi roda ekonomi daerah.
Kehadiran sektor industri berskala global di Kabupaten Subang melengkapi pertumbuhan wilayah ini. Wabup juga menyoroti posisi strategis Subang dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan adanya dua KEK, Subang diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Barat.
Dukungan untuk UMKM Lokal Dalam kesempatan tersebut, Kang Akur sengaja menyajikan berbagai produk lokal Subang, mulai dari nanas, singkong, hingga keripik hasil olahan UMKM. Hal ini sebagai bentuk promosi dan dukungan nyata terhadap produk-produk asli daerah.
Kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ini berfokus pada bidang Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata, dan Sarana Publikasi. Komisi ini diharapkan dapat melihat langsung potensi besar yang dimiliki Subang, terutama dalam sinergi antara pertanian, industri, dan UMKM. (gpn)