KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Disaat pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan efesiensi dan masyarakat terus berjuang bertahan hidup ditengah gejolak ekonomi dan menurunnya daya beli, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang justru membuat kebijakan anggaran yang mengundang sorotan.
Diketahui, dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang yang memuat sistem perencanaan pembangunan daerah dan sistem keuangan daerah tertuang jika Belanja Modal Bangunan Gedung Kantor di bidang Kebersihan yaitu Pembangunan Anjungan Kran Air Minum PDAM dengan volume pekerjaan sebesar 37 M² melalui sistem pengadaan langsung dianggarkan senilai Rp. 202.390.000.
Teraspasundan.com pun mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Agus, pada Senin (26/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Agus membenarkan jika pihaknya berencana membangun anjungan air minum PDAM dan hal itu didasari atas permintaan dari Perumdam Tirta Tarum.
“Ya benar, jadi selama ini kan kita menumpang penarikan retribusi kebersihan melalui setoran air PDAM disetiap bulannya. Dan PDAM meminta timbal balik dari kita (DLHK),” kata Agus mengawali.
“Maka dari itu kami pun membantu berdasarkan hasil permintaan mereka dengan membuatkan anjungan air minum sebanyak dua unit, satu di Lapangan Karangpawitan dan satunya di Alun-alun Karawang,” ungkapnya
Dijelaskan Agus lebih lanjut, Anjungan air minum PDAM dibangun bersama -sama dari dua mata anggaran terpisah.
“DLHK nanti yang membangun anjungannya, sementara Perumdam Tirta Tarum yang membangun instalasi airnya, ini sesuai dengan yang diajukan oleh PDAM,” ucapnya.
Pembangunan anjungan air minum PDAM ini tujuannya memang untuk mengakomodir permintaan PDAM karena sudah bekerja sama dengan DLHK dalam mengelola retribusi sampah, Agus menandaskan.
“Saat ini masih dalam tahapan review oleh PDAM, jadi, anjungan yang kita gambarkan kita sodorkan ke PDAM, nah, mereka saat ini sedang melakukan review karena ada lumpsum-lumpsum yang masih sedang dipelajari kekurangan dan kelebihannya,” ulas Agus.
“Dan pembangunan anjungan air ini tidak akan ada dobel anggaran karena anggaran DLHK dan PDAM diperuntukan terpisah,” tandasnya lagi.
Disinggung terkait seperti apa spesifikasi anjungan air minum yang dibangun nanti, Agus menggambarkan jika bentuknya nanti seperti wastafel atau tempat cuci tangan, dimana masyarakat bisa meminum langsung air dari krannya.
“Insya allah, airnya aman untuk dikonsumsi (diminum) masyarakat, karena airnya ada RO -nya pada jaringan pipany,” pungkasnya. (Red)