Menuju Indonesia Emas 2045: ASPHRI Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah

BEKASI – TERASPASUNDAN.COM – Asosiasi Praktisi Human Resource Indonesia (ASPHRI) usai Rakernas II pada 28 Juni 2025 di Java Palace Hotel Cikarang Kab Bekasi, menyampaikan 7 (tujuh) rekomendasi strategis untuk perbaikan dan kebaikan dunia ketenagakerjaan dan hubungan industrial Indonesia.

Rekomendasi ini ditujukan kepada Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia serta seluruh pemangku kepentingan di bidang ketenagakerjaan dan hubungan industrial.

Rakernas II dihadiri oleh jajaran Pengurus Besar ASPHRI masa bakti 2024–2027, yang terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pengarah, dan Dewan Pengurus Pusat (DPP). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyatukan pandangan serta merumuskan langkah2 konkret demi perbaikan ekosistem ketenagakerjaan nasional.

Ketua Umum ASPHRI, Dr. Yosminaldi, SH., MM, menyatakan bahwa rekomendasi yang dihasilkan merupakan bentuk tanggung jawab moral ASPHRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan berkelanjutan.

“Kami menyadari bahwa dinamika ketenagakerjaan terus berkembang. Oleh karena itu, ASPHRI ingin hadir sebagai bagian dari solusi. Rekomendasi yang kami hasilkan dalam Rakernas II ini mencerminkan aspirasi dan kebutuhan nyata di lapangan,” ujar Dr. Yosminaldi yang juga Dosen Pascasarjana MSDM & Hub Industrial di Univ Pertiwi Bekasi ini kepada awak media, Kamis 3/7/2025.

Adapun 7 (tujuh) rekomendasi yang disampaikan ASPHRI adalah sebagai berikut:

1. Mengedepankan Dialog dan Musyawarah dalam Penyelesaian Perselisihan Industrial.
ASPHRI menghimbau seluruh pemangku kepentingan dunia ketenagakerjaan, khususnya elemen bipartit di perusahaan (pengusaha dan pekerja/buruh), agar senantiasa menjadikan dialog dan musyawarah sebagai dasar utama dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial. Langkah ini penting untuk mewujudkan kesepakatan yang adil, terbuka, dan saling menguntungkan.

2. Mendorong Perhatian Serius Pemerintah dan DPR terhadap Aspirasi Stakeholder.
ASPHRI meminta kepada Pemerintah dan DPR RI untuk selalu memperhatikan, mendengarkan, dan mengakomodasi masukan dari seluruh pihak terkait dalam peningkatan implementasi mekanisme hubungan industrial, demi tercapainya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan berkelanjutan.

3. Penguatan Forum Tripartit Menjadi Tripartit Plus atau Pentapartit.
ASPHRI mengusulkan pengembangan & perluasan forum ketenagakerjaan menjadi Tripartit Plus atau Pentapartit, dengan melibatkan lima unsur utama: pemerintah, asosiasi pengusaha, serikat pekerja, asosiasi praktisi HR, dan akademisi. Hal ini bertujuan agar kebijakan ketenagakerjaan bersifat inklusif dan komprehensif.

“Forum Pentapartit ini akan menjadi ruang bersama untuk menampung saran, kepentingan, dan kontribusi dari semua pihak yang berkaitan langsung dengan dunia ketenagakerjaan Indonesia,” jelas Dr. Yosminaldi yang asli Minang ini.

4. Mendorong Iklim Investasi yang Kondusif untuk Penyerapan Tenaga Kerja.
ASPHRI menghimbau kepada Pemerintah untuk memperkuat iklim investasi domestik melalui reformasi struktural, kemudahan perizinan, insentif fiskal dan non-fiskal, serta kepastian hukum. Tujuan dari kebijakan ini adalah meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal dan menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya.

5. Peningkatan Kualitas SDM Praktisi HR di Seluruh Indonesia.
ASPHRI berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya para praktisi HR di Indonesia, melalui berbagai program pendidikan, pelatihan, seminar, bimtek, dan sertifikasi manajemen SDM. Semua program tersebut akan dijalankan sesuai dengan sarana, prasarana, dan legalitas yang dimiliki ASPHRI, dimana ASPHRI memiliki LSP MSDM ASPHRI yang sudah mengeluarkan hampir 1000 sertifikat BNSP.

6. Dukungan terhadap Program Produktivitas Nasional.
ASPHRI menyatakan kesiapan untuk mendukung dan menjadi mitra utama pemerintah dalam mendorong program Produktivitas Nasional, guna meningkatkan daya saing SDM Indonesia di kancah regional ASEAN maupun Asia.

7. Kontribusi Aktif Menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Sebagai organisasi yang beranggotakan para praktisi SDM dari berbagai sektor, ASPHRI menyatakan siap memberikan sumbangsih pemikiran, kontribusi positif, dan partisipasi aktif dalam membangun dunia ketenagakerjaan dan hubungan industrial yang kuat menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Menutup pernyataannya, Dr. Yosminaldi yang juga aktif sebagai Narasumber dan Master Trainer MSDM & HI tersebut menyampaikan harapan agar seluruh rekomendasi yang disampaikan dapat menjadi panduan Pemerintah dan Pemangku kepentingan dunia ketenagakergaan dalam membuat kebijakan dan implementasi yang berdampak luas, positif dan Konstruktif.

“Diharapkan dengan dikeluarkannya 7 (tujuh) rekomendasi Rakernas II ASPHRI 2025 tersebut, ASPHRI akan bisa lebih berperan aktif dalam meningkatkan sistem dan mekanisme hubungan industrial, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kompetensi SDM, serta peningkatan produktivitas nasional,” pungkas mantan Praktisi HRD yg berpengalaman 30 tahun tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel