KARAWANG – TERASPASUNDAN.COM – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang ibu menangis setelah diduga mendapat perlakuan tidak ramah saat membawa anaknya berobat ke Puskesmas Klari, Kabupaten Karawang. Video tersebut diunggah langsung oleh Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, melalui akun TikTok resminya @haepsyaepulohse, pada Rabu (11/6/2025).
Dalam video berdurasi pendek itu, tampak seorang ibu yang mengadu kepada seorang petugas puskesmas bernama Hendra, yang disebutkan sebagai perawat, lantaran merasa ditolak saat hendak mendapatkan pelayanan medis untuk anak balitanya.
“Ya mengakui saja pak, saya tahu bapak kesal karena saya datang saat bapak mau pulang,” ucap sang ibu sembari menangis.
Hendra kemudian menjelaskan bahwa dirinya bukan hendak pulang, melainkan baru datang untuk mulai bertugas. Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekeliruan dalam penyampaian ucapannya.
“Kalau saya ada kata yang salah, maaf atuh. Mungkin cara penyampaiannya yang kurang,” kata Hendra.
Tak lama setelah kejadian tersebut, Bupati Aep Syaepuloh terlihat datang langsung ke Puskesmas dan menegur petugas serta menanyakan keberadaan dokter jaga.
“Kita punya IGD yang buka 24 jam. Tidak boleh ada cerita menolak pasien. Terus yang jaga siapa?” tanya Aep dengan nada tegas.
Dokter jaga yang ditemui di lokasi menjelaskan bahwa saat itu ia tengah merangkap tugas di ruang USG, dan pelayanan sementara digantikan oleh perawat.
Bupati Aep kemudian melanjutkan tegurannya, menekankan bahwa pelayanan kesehatan harus diberikan kepada masyarakat tanpa terkecuali, sesuai komitmen pemerintah daerah.
“Saya saja kepanasan di luar, tapi tetap datang untuk memastikan pelayanan berjalan. Bapak cuma tugas melayani masyarakat,” katanya kepada Hendra, perawat yang disebut sudah 20 tahun bertugas di sana.
Selain soal pelayanan, Aep juga menyoroti informasi bahwa laboratorium di puskesmas tersebut sudah tutup sebelum jam kerja berakhir. Ia menegaskan agar laboratorium tetap buka hingga pukul 16.00 WIB.
“Saya jadi bingung, katanya tutup jam 3. Kan jam kerja sampai jam 4. Lab harus tetap buka sampai jam kerja selesai,” tegasnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Bupati menyempatkan diri untuk meminta maaf kepada ibu tersebut atas pengalaman tidak menyenangkan yang dialaminya.
“Sudah ya, Bu. Mudah-mudahan anaknya segera sehat,” ujar Aep sembari menyalami ibu dan anak balitanya yang tengah terbaring lemah di kasur IGD.
Respons Netizen: Keluhan Bukan Pertama Kali
Unggahan Bupati Karawang tersebut mendapatkan lebih dari 10 ribu suka dan ribuan komentar dari warganet. Sebagian besar komentar berisi keluhan atas pelayanan yang dinilai tidak ramah di Puskesmas Klari.
“Bener banget Puskesmas Klari judes banget. Baru nanya doang udah ngotot,” tulis akun @👀.
“Saya juga pernah ditolak, padahal pakai BPJS. Katanya ga bisa karena bukan warga sini,” tulis akun @Faulinaa Desi.
Namun ada juga komentar yang membela petugas puskesmas dan mengajak publik menghargai beban kerja tenaga kesehatan di lapangan.
“Tugas mereka berat, kunjungan ke desa, belum lagi jam kerja yang panjang. Jangan cuma menyalahkan,” tulis akun @abiaryanda.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang terkait evaluasi internal terhadap Puskesmas Klari. Namun, langkah cepat Bupati Aep turun langsung ke lokasi dinilai sebagai bentuk komitmen Pemkab Karawang dalam memastikan pelayanan publik berjalan maksimal.
Sumber: Akun TikTok Bupati Karawang @haepsyaepulohse