BLT Kondangjaya 2025: Lebih Sedikit Penerima, Tapi Tetap Tepat Sasaran

KARAWANG – TERASPASUNDAN.COM – Warga Desa Kondangjaya yang tepatnya di Karawang Timur masih menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa di tahun 2025 ini. Tapi, ada beberapa perubahan yang dirasakan, mulai dari keterlambatan pencairan sampai jumlah penerimanya yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Selain itu, bantuan ini masih bagian dari program pemerintah pusat sejak pemerintahan Presiden Jokowi, dan sampai sekarang tetap dilanjutkan. Tapi tahun ini, pencairannya agak terlambat karena ada masalah di sistem aplikasi yang dipakai untuk input data.

“Sejak dimulai pada 2021, BLT ini menyasar warga rentan seperti lansia dan yang hidup sebatang kara. Walaupun ada penyesuaian alokasi dan jumlah penerima, program tetap berjalan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan,” ucap Anja sebagai kepala desa Kondangjaya (23/4).

Selain telat, jumlah penerima BLT juga turun. Kalau tahun lalu ada 107 orang yang dapat, sekarang cuma 85 karena aturan dari pusat berubah. Dana yang tadinya bisa dipakai sampai 25% dari Dana Desa, sekarang maksimal cuma 15%.

“Kita nggak bisa seenaknya. Karena anggarannya turun, ya jumlah orangnya juga kita sesuaikan. Kita pilah lagi, dibagi rata dari tiap dusun. Misalnya satu dusun dikurangi dua orang, dusun lain juga sama,” ucap Sarno sebagai sekdes Kondangjaya.

BLT ini diprioritaskan untuk warga lansia, yang hidup sendiri, atau yang lagi sakit berat. Kalau penerimanya nggak bisa datang sendiri, boleh diwakilkan anaknya, asalkan masih dalam satu Kartu Keluarga.

Salah satu warga yang mewakili ibunya mengambil BLT mengucapkan “Alhamdulillah, lumayan banget. Uangnya dipakai beli beras, mie. Ibu saya udah jompo, jalan aja susah, napasnya berat,”  Ucap Arna (50).

BLT yang diberikan sebesar Rp900 ribu untuk tiga bulan. Meski tidak besar, tapi cukup membantu untuk kebutuhan makan sehari-hari. “Ya namanya bantuan, alhamdulillah bisa bantu kebutuhan dapur,” tambahnya.

Harapannya, bisa tetap menjadi penopang untuk warga yang membutuhkan, apalagi yang sudah sepuh, sakit, atau hidup sendirian. Pemerintah desa juga berusaha supaya pembagian BLT ini makin lancar, adil, dan transparan. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel