Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, Kalapas Karawang Salurkan 148 Paket Bansos

KARAWANG – TERASPASUNDAN.COM – Dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang menyalurkan 148 paket bantuan sosial kepada masyarakat sekitar dan keluarga warga binaan, Senin (14/4/2025).

Penyerahan bantuan dipimpin langsung oleh Kalapas Karawang, Christo Toar, sebagai bagian dari wujud nyata tema “Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat untuk Masyarakat”. Bantuan dipusatkan di Kantor Desa Warung Bambu, Kecamatan Karawang Timur, dan menyasar penerima manfaat yang telah didata oleh Kepala Desa setempat.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Warung Bambu, Mustakim, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan Lapas Karawang kepada warganya, khususnya mereka yang belum pernah mendapatkan bantuan serupa dari program pemerintah.

“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih kepada Pak Kalapas yang terus memberikan perhatian kepada warga kami, terutama keluarga warga binaan dan masyarakat kurang mampu,” ujar Mustakim dalam sambutannya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Karawang Timur Muhana, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta jajaran perangkat desa lainnya. Camat Muhana menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Kalapas dan jajarannya dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Ini bukan yang pertama kalinya Lapas Karawang menyalurkan bantuan kepada masyarakat Karawang Timur. Kami sangat mengapresiasi perhatian dan kepedulian yang diberikan,” ucap Muhana.

Adapun paket bantuan berisi sembako dan produk ketahanan pangan yang merupakan hasil produksi warga binaan Lapas Karawang dari program pembinaan kemandirian di sektor pertanian dan perkebunan.

“Sebagian besar isi bantuan ini adalah sembako yang dibeli oleh petugas, serta hasil pertanian dari program kemandirian warga binaan kami,” jelas Kalapas Christo Toar saat diwawancarai media.

Usai kegiatan di kantor desa, Kalapas bersama Camat dan Kepala Desa melanjutkan kunjungan ke rumah salah satu warga yang hidup sebatang kara. Bantuan langsung diserahkan kepada warga tersebut, yang selama ini bergantung pada bantuan dari tetangga dan pemerintah desa untuk kebutuhan sehari-hari. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel