KARAWANG |TERASPASUNDAN.COM| Harapan Lasum (70) dan Enap (67), pasangan lansia di Dusun Kedungmundu RT 012/RW 004, Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, untuk mendapatkan bantuan perbaikan rumah layak huni (Rutilahu) masih belum terwujud. Rumah mereka yang terbuat dari bilik bambu kini dalam kondisi nyaris roboh, dengan atap yang sebagian sudah ambruk.
Berdasarkan pantauan awak media pada Senin (03/03/2025), rumah tersebut sudah tidak layak huni. Atap bocor, dinding lapuk dimakan usia, dan kondisi lantai masih berupa tanah. Jika hujan turun disertai angin kencang, rumah itu semakin mengkhawatirkan bagi penghuni yang sudah berusia lanjut.
Saat dimintai keterangan, Enap mengungkapkan kegelisahannya.
“Kami sangat was-was kalau turun hujan. Rumah ini bisa saja roboh sewaktu-waktu. Kami berharap ada bantuan perbaikan dari pemerintah, tapi sampai sekarang belum ada juga. Setahun lebih kami menunggu, tapi hasilnya nihil,” ujarnya dengan nada penuh harap.
Meskipun anak-anak mereka memiliki tempat tinggal sendiri, Lasum dan Enap memilih bertahan di rumah itu.
“Kami pernah tinggal di rumah anak-anak, tapi namanya tinggal di rumah orang lain, tetap saja kurang nyaman. Akhirnya kami kembali ke rumah ini, walaupun kondisinya seperti ini,” kata Lasum.
Proses Pengajuan yang Tak Kunjung Direalisasi.
Salah satu anak mereka menjelaskan bahwa pengajuan bantuan Rutilahu sudah dilakukan sejak tahun lalu. Pemerintah desa pun sudah turun tangan membantu proses administrasi dan pengajuan ke dinas terkait.
“Pihak dinas sudah datang survei, didampingi pemerintah desa. Tapi sampai sekarang belum ada perbaikan. Kami hanya berharap pemerintah segera menindaklanjuti, karena kondisi rumah orang tua kami memang sudah sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Ironisnya, pada tahun 2024 lalu, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Karawang telah melakukan verifikasi dan memberikan rekomendasi bantuan Rutilahu kepada dua warga Kutawaluya, yakni atas nama Eming dan Mahpud. Namun, setahun berlalu, realisasi bantuan tersebut masih belum terealisasi.
Kemana Anggaran Rutilahu 2024?
Fakta bahwa anggaran perbaikan Rutilahu yang seharusnya dialokasikan pada tahun 2024 kini bergeser ke 2025 menimbulkan tanda tanya besar. Masyarakat mempertanyakan kinerja DPRKP Karawang yang terkesan lamban dalam merealisasikan program bantuan bagi warga yang benar-benar membutuhkan.
“Kami sudah mengikuti semua prosedur yang mereka buat, tapi kenapa sampai sekarang belum ada realisasi? Apa yang sebenarnya terjadi di DPRKP Karawang?” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Jika tidak ada kejelasan dan percepatan, bukan tidak mungkin kondisi ini berujung pada musibah yang lebih besar. Pemerintah daerah, khususnya DPRKP Karawang, seharusnya bertanggung jawab atas lambannya proses ini dan segera merealisasikan bantuan sebelum ada korban akibat kelalaian mereka.
Sampai berita ini diterbitkan pihak-pihak terkait belum bisa dikonfirmasi dan belum memberikan penjelasan secara resmi
(Red)