Terkendala Kesehatan, Siti Masitoh Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK di dalam Ambulans

JAKARTA – Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadi momen yang sangat krusial bagi ribuan peserta yang telah bekerja keras mempersiapkan diri dengan matang untuk mewujudkan cita-citanya.

Kendati terkendala masalah kesehatan, hal tersebut tak menyurutkan semangat beberapa peserta yang tetap hadir dan mengikuti seleksi kompetensi PPPK meskipun di dalam mobil ambulans.

Adalah Siti Masitoh (38), seorang guru dari SDN Karangrahayu 03 Kecamatan Karangbahagia yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajar sejak tahun 2004. Ia harus mengikuti seleksi kompetensi PPPK di dalam ambulans, terpisah dengan peserta lainnya karena kondisi kesehatan yang kurang baik.

“Hampir seminggu ini, kondisi kesehatan saya memang lagi kurang baik karena terkena cacar. Lantaran hal tersebut, panitia kemudian memindahkan saya ke ambulans untuk mengikuti tes terpisah dari peserta lain,” ungkapnya, saat ditemui di dalam ambulans PSC 119 di Hariston Hotel, Jakarta Utara, pada Rabu (11/12/2024).

Siti Masitoh mengaku tidak keberatan dengan keputusan panitia memindahkan lokasi ujiannya. Justru ia berterimakasih karena panitia telah responsif dan tetap membantunya mengikuti rangkaian tahapan seleksi mulai dari proses verifikasi berkas dan pemberian pin registrasi hingga dapat mengikuti ujian Computer Assisted Test (CAT).

“Alhamdulillah tadi saya tetap bisa mengikuti ujian dibantu oleh panitia dan tim kesehatan, jadi sudah disediakan laptop didalam ambulans. Dan didampingi diberikan arahan teknis oleh panitia untuk ujian CAT nya,” jelasnya.

Masitoh optimis memperoleh hasil terbaik dalam Seleksi Kompetensi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ini. Ada motivasi yang kuat untuk mewujudkan impian serta cita-citanya setelah mengabdi selama belasan tahun sebagai tenaga pengajar.

“Sudah beberapa kali saya coba mengikuti seleksi CPNS dan PPPK selama beberapa tahun terakhir, harapan besar saya mudah-mudahan di tahun ini bisa lolos seleksi dan diangkat menjadi PPPK,” harapnya.

Sementara itu, Aad Miqdad salah seorang pengawas Tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) BKN menuturkan, bahwa panitia telah berkomitmen serta berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan agar para peserta mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengikuti proses seleksi.

Termasuk dalam menangani peserta yang mengalami gangguan kesehatan serta yang membutuhkan bantuan medis selama proses ujian berlangsung.

“Panitia terus berupaya bertindak responsif dalam menangani situasi seperti ini. Dibantu petugas dari tim kesehatan yang siaga mendampingi selama proses ujian, juga dua unit ambulans yang standby di luar gedung untuk situasi darurat ataupun kondisi khusus jika peserta tidak memungkinkan untuk mengikuti ujian di dalam ruangan,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel