Pemkab Bekasi Canangkan Layanan Primer Puskesmas Berbasis Pencegahan dan Sesuai Klaster Usia

CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menggelar Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di Puskesmas Kabupaten Bekasi, di hotel Sakura, Sukamahi, Cikarang Pusat pada Senin (02/12/2024).

Acara ini dibuka langsung oleh Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi didampingi Pj Ketua TP PKK Wulur Hartanti.

Program ILP yang merupakan program pemerintah pusat ini juga dihadiri oleh Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes RI, dr. Ivonne Kusumaningtias.

Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi menyampaikan, program Kemenkes RI ini menjadi upaya perubahan yang baik menitikberatkan ke enam pilar Pelayanan. Yaitu, Pelayanan kesehatan Primer, sistem ketahanan Kesehatan, sistem pembiayaan, Sumber Daya Manusia dan Teknologi di bidang kesehatan.

“Tujuannya nanti menata kembali Pelayanan Kesehatan Primer agar mampu melayani seluruh warga Kabupaten Bekasi secara lengkap, berkualitas dan berkesinambungan,” jelasnya.

Dari program ini, Dedy Supriyadi meminta agar seluruh Tenaga Kesehatan dari mulai Dinas sampai Puskesmas dan Posyandu untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan terbaik. Bahkan mesti lebih peka apabila melihat masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan di lingkungan masing-masing.

“Saya meminta kepada Puskesmas, unit pelayanan kesehatan di Desa kelurahan atau Pustu dan Posyandu untuk bisa lebih memperhatikan masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan di lingkungan masing-masing,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah menjelaskan pelayanan primer dimaksudkan dengan pelayanan kesehatan dasar masyarakat. Nantinya program ini akan menekankan manajemen kesehatan yang promotif dan preventif. Promotif artinya pelayanan kesehatan yang menekankan edukasi, konsumsi makanan sehat, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat.

Sementara preventif artinya melakukan pencegahan terhadap penyakit periksa secara rutin, pemberian vaksin dan edukasi penyakit tertentu.

“Nanti itu mengikuti siklus hidup. Makanya Puskesmas itu nanti mengikuti berdasarkan siklus hidup atau klaster. Mulai dari bayi-balita, remaja, dewasa, kemudian nanti ada penanganan penyakit. Ini manajemen. Dan itu bukan hanya di Puskesmas saja. Nanti sampai di Puskesmas pembantu, kita ada 47 Pustu. Harapannya sampai di RT/RW Dusun, sampai di Posyandu, makanya ini integrasi” jelasnya.

Dalam kesempatan kick off katanya, semuanya ikut terlibat karena nanti akan terintegrasi. Mulai dari kecamatan, pihak swasta, organisasi profesi sampai PKK.

“Jadi klaster itu untuk memudahkan saja unit pelayanan. Tapi tidak kaku. Agar memudahkan. Kalau dicampur selama ini agak kurang rapi. Nanti kalau anak, ada, remaja ada, jadi dikelompokan,” tuturnya.

Pihak swasta nantinya akan dilibatkan untuk memperkuat 51 Puskesmas yang saat ini telah dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Sementara ada 187 desa dan kelurahan yang harus ditangani kesehatannya.

“Kita libatkan itu untuk membantu Puskesmas-Puskesmas,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel