KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Beberapa waktu lalu publik dikagetkan dengan kabar bahwa 2 unit aset milik Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Padi yang ada di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah dijual.
Dari sumber informasi yang masuk ke redaksi, bahwa dua unit aset berupa tanah dan bangunan milik itu telah dijual oleh pengurus KUD Sumber Padi periodesasi yang baru , yakni, Erik atau yang akrab disapa Lurah Erik sebagai Ketua, Dadan sebagai Sekretaris dan Dedi Iskandar sebagai Bendahara. Dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah. Tak hanya aset bangunan dan tanah saja, dua mobil bekas milik KUD pun dilelang oleh pengurus kepada pengusaha limbah.
Sementara disatu sisi, KUD Sumber Padi masih memiliki hutang pembayaran ke Kementerian Keuangan sebesar Rp. 155 juta.
Permasalahan pun terus bergulir, tidak hanya mengenai penjualan aset, ternyata pengurus dan anggota lama KUD Sumber Padi muncul ke permukaan.
Dikomandoi oleh Sekretaris KUD Sumber Padi lama Nining Halimah dan belasan perwakilan anggotanya, pengurus lama KUD Sumber Padi mendatangi Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang. Pada Senin (18/11/2024. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan terkait dasar penerbitan pembaruan akta notaris kepengurusan KUD Sumber Padi dari pengurus lama kepada pengurus baru.
Ironisnya, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang yang diwakili oleh Subkor Bidang Koperasi, Yeni justru malah menjelek-jelekan awak media yang memberitakan terkait konflik yang terjadi didalam tubuh Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Padi.
Dengan lantang dan arogan, tidak ada angin tidak ada hujan dan tidak satupun anggota KUD Sumber Padi lama yang bertanya, Yeni “ujug-ujug” atau tiba-tiba dihadapan mereka mengatakan jika dirinya sudah memblokir nomor media yang memberitakan persoalan KUD Sumber Padi. Yang menurutnya beritanya suka membuat rusuh.
Bahkan, bukannya membicarakan dan mengerjakan apa yang memang sudah menjadi tugas dan fungsinya sebagai pejabat Dinas Koperasi dengan menerima kedatangan pengurus KUD Sumber Padi lama. Yeni justru seolah membalikan isue dengan menyebar kata-kata berisi fitnah bahwa seorang wartawan bernama Nina dan Kawan-kawannya (wartawan onediginews.com bersama tiga orang wartawan lainnya yang sejak awal mengawal permasalahan KUD Sumber Padi) telah meminta sejumlah uang tanpa memperlihatkan bukti dari apa yang telah diucapkannya.
” ada media, Nina dan kawan kawan sudah saya blokir karena beritanya suka membuat ricuh dan suka minta uang kesana,” kata Yeni, dihadapan belasan anggota KUD Sumber Padi lama, diduga seperti ada yang ditutupi mencari pembenarannya sendiri dengan mencemarkan nama baik orang lain.
Hal ini tentunya sangat disayangkan, Ketua Jaringan Masyarakat Madani Didi Suheri menilai pejabat Dinas Koperasi tersebut seolah telah menunjukan ketidakprofesionalan dan integritasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan mempertontonkan hal yang seharusnya tidak diucapkan dengan seenaknya saja.
“Belasan anggota dan pengurus lama datang untuk mempertanyakan terkait permasalahan KUD Sumber Padi. Lalu oknum pejabat dinas koperasi ini dikabarkan malah berbicara hal-hal yang tidak pada tugas dan fungsinya, malah menjelek -jelekan awak media yang memberitakan, ini kan aneh, atau jangan-jangan ada yang ditutupi oleh oknum pejabat tersebut sehingga sampai kebakaran jenggot seperti itu,” ungkap Didi heran.
“Padahal bicara saja dengan mereka (Pengurus lama) sesuai isi konteks permasalahan tidak perlu melebar kemana-mana dengan perkataan mencemarkan nama baik wartawan. Menurut saya ini jelas pencemaran nama baik karena diucapkan dihadapan umum, laporkan saja jika memang apa yang dia katakan tidak bisa dibuktikan agar jangan ada lagi oknum-oknum pejabat arogan yang malah menjelek-jelekan wartawan hanya karena tidak mau persoalannya diberitakan,” tandasnya lagi.
Sebelumnya, informasi Subkor Bidang Koperasi Yeni menjelek-jelekan Wartawan didapat dari laporan atau aduan para anggota koperasi yang mendatangi Dinas Koperasi. Tak lama setelah pertemuan dengan Dinas yang diwakili Yeni.
Semua anggota yang hadir membenarkan Yeni berbicara kepada mereka seperti itu, padahal tidak seorang pun dari mereka yang membahas atau menanyakan.
“Duh, teh Nina dan kawan-kawan tadi dibilang beritanya buat rusuh dan suka minta uang kesana ,” ucap mereka kompak ketika ditemui tepat percis dipintu keluar kantor Dinas Koperasi kepada wartawan onediginews.com Nina dan dua awak media lainnya.
(HD)