SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Terdapat banyak medan pengabdian bagi para pemuda untuk membangun negerinya. Bagi Anwar Nurjali (34), medan pengabdian yang dipilihnya dimulai dari lingkup terdekat yaitu mengabdi di desa kelahirannya untuk menjadi kepala desa.
Saat ini Anwar Nurjali sudah selesai menempuh pendidikan Pasca Sarjana di UIN Sunan Gunung Jati Bandung dengan gelar Magister Hukum.
Atas hal itu, pria yang telah 3 tahun menjabat sebagai Kepala Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang ingin berbagi dan mengamalkan ilmunya sebagai Magister Hukum di desa yang Ia pimpin.
“Saya ingin berbagi ilmu juga dengan masyarakat saya dan ingin menjadi figur dan contoh bagi masyarakat seperti motto Desa Bobos ‘Nyantri, Nyeni, Nyakola‘, jadi saya berharap masyarakat Desa Bobos khususnya tidak putus sekolah dan bisa lebih dari saya menempuh sekolah yang setinggi-tingginya agar terbentuknya SDM yang memadai untuk penerus atau generasi Desa Bobos,” ujar Anwar.
Anwar Nurjali mengungkapkan selama ia menjabat sebagai kepala desa, ia harus memiliki tanggung jawab besar kepada masyarakat.
“Selama saya menjabat jadi Kepala Desa Bobos ini diluar dari bayangan saya, tenyata jadi kepala desa tanggung jawabnya berat dan besar,” ungkapnya.
Sebelum Anwar Nurjali menjabat sebagai kepala desa, ia sempat berprofesi sebagai pengacara di PERADI Subang dan memiliki kantor hukum sendiri yang bernama PJS law.
“Sebelumnya saya berprofesi sebagai pengacara di PERADI Kabupaten Subang, dan kantor saya itu PJS Law Office,” imbuhnya.
Selayang pandang perjalanan hidup yang dialami Anwar Nurjali tak semudah yang dibayangkan. Sebelum ia pernah menjadi pengacara dan sekarang menjabat sebagai kepala desa, ia memiliki perjalanan hidup dan pendidikan yang begitu panjang.
Mengawali sekolah dasar di SD Setiakarya Bobos, dan lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan sekolah di MTs Cipasung Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2005, dan melanjutkan sekolah di MAN Cipasung, yang sekarang telah menjadi MAN 2 Tasikmalaya lulus pada tahun 2008.
Setelah lulus dari pendidikan sebelumnya, Anwar Nurjali menuruti keinginan orang tua untuk berkuliah di Al-Azhar Kairo Mesir. Akhirnya Anwar Nurjali melanjutkan pendidikan di pesantren Miftahul Huda Al-Musri Cianjur untuk memperdalam ilmu bahasa Arab.
“Dikarenakan keinginan orang tua, saat lulus MAN saya disuruh melanjutkan kuliah di Al-Azhar Kairo Mesir. Jadi saya pesantren lagi di Miftahul Huda Al-Musri Cianjur. Disitu saya belajar ilmu bahasa Arab agar bisa mendalami bahasa Arab,” ujarnya.
Setelah persiapan yang cukup matang untuk berkuliah diluar negeri, tetapi sangat disayangkan keinginan tersebut tidak dapat terwujud karena ibunda beliau lebih dulu berpulang menghadap sang pencipta.
“Ketika pada tahun 2010 saya sudah siap daftar di Kairo Mesir, kemudian ibu saya berpesan kepada saya ‘kalau misalnya ibu keburu gak ada, jangan kuliah jauh-jauh jadi di Indonesia aja’. Sekitar seminggu setelah bicara seperi itu ibu saya berpulang,” ungkapnya.
Pada akhirnya, di tahun 2010 ia memutuskan untuk berkuliah di Universitas Negeri Bandung Jurusan Ilmu Hukum, dan lulus pada tahun 2016.
Kemudian pada tahun 2017 ia mengikuti sekolah advokat di Jakarta, dan setelah dua tahun sekolah advokat ia sempat magang di LBH Pengadilan Negeri Subang.