SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Pawai yang diikuti berbagai kalangan di Desa Batangsari Kecamatan Sukasari menampilkan bermacam-macam kesenian dan hasil bumi atau hasil pertanian serta aneka kostum unik. Sabtu, (24/8/2024).
Bahkan pawai juga tak lepas dari berbagai pesan yang disampaikan masyarakat soal berupa sindiran soal korupsi, kekeringan hingga langkanya pupuk.
Tak ketinggalan, kostum-kostum cantik dan hasil kreatifitas juga turut hadir dalam pawai ini. Pawai yang menyajikan berbagai penampilan dari peserta pawai alegoris, mampu membuat decak kagum dan hiburan penonton yang menyaksikan.
Selain itu juga ada berbagai macam kesenian khas dari sunda. Ditambah lagi masyarakat Pamanukan disuguhkan dengan beraneka ragam kendaraan hias, baik roda empat maupun roda dua dari dari 8 desa peserta pawai se-Desa Batangsari.
Kepala Desa Batangsari Tatang berharap, pawai alegoris dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI kali ini, dapat meningkatkan persatuan bangsa, serta membentuk pribadi bangsa Indonesia yang berkarakter dan memiliki identitas dari desa untuk Indonesia.
“Alhamdulillah semuanya sangat berantusias dalam mengikuti pawai alegoris ini,” ucapnya.
Menurutnya, pawai alegoris dalam rangka HUT RI ini sudah kedua kalinya digelar dan semakin ramai serta diminati karena menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Pantura Subang.
Sementara itu, Anggota BPD Batangsari Iman Sukirman mengatakan bahwa dalam kegiatan ini melibatkan 22 RT dengan jumlah peserta kurang lebih 4000 orang.
“Lembaga pendidikan juga hadir dalam kegiatan ini. Alhamdulillah harapan kedepannya Batangsari lebih semangat lagi dan juga ucapan terima kasih untuk masyarakat Batangsari yang sudah mendukung acara ini yang begitu sangat luar biasa,” kata Iman.
Pawai alegoris tingkat Desa Batangsari ini juga mendapat apresiasi dari Tokoh Masyarakat sekaligus Wakil Presidium Forum Pemekaran Kabupaten Subang Utara.
“Kemeriahan pawai Alegoris ini merupakan bagian dari peringatan HUT RI ke 79 tahun. Kami warga Batangsari bangga dengan kemeriahan ini. Terima kasih masyarakat Desa Batangsari,” ucap Tokoh Masyarakat Desa Batangsari, Agus Sunjaya.
Agus mengatakan, penampilan peserta pawai dan hegemomi hadirnya ribuan masyarakat ini, merupakan salah satu wujud yang diwariskan para pejuang dimasa dahulunya. Adanya semangat yang menggelora, baik dari peserta pawai maupun dari masyarakat yang menyaksikannya.
“Digelarnya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menggali kreativitasnya, dan lebih inovatif. Suksesnya pembangunan berawal dari peran aktif masyarakat dan menjadi inovasi untuk desa lainnya,” ujarnya.