SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Pawai yang diikuti berbagai kalangan pada Kamis (15/8/2024) menampilkan bermacam-macam kesenian dan hasil bumi atau hasil pertanian serta aneka kostum unik.
Bahkan pawai juga tak lepas dari berbagai pesan yang disampaikan masyarakat soal berupa sindiran soal korupsi, judi, kekeringan hingga bang emok.
Tak ketinggalan, kostum-kostum cantik dan hasil kreatifitas juga turut hadir dalam pawai ini. Pawai yang menyajikan berbagai penampilan dari peserta pawai alegoris, mampu membuat decak kagum dan hiburan penonton yang menyaksikan.
Selain itu juga ada berbagai macam kesenian khas dari sunda. Ditambah lagi masyarakat Pamanukan disuguhkan dengan beraneka ragam kendaraan hias, baik roda empat maupun roda dua dari dari 8 desa peserta pawai se-Kecamatan Pamanukan.
Para peserta pawai alegoris menunjukkan kreativitas dengan berbagai kreasi dan keunikan. Pawai khas Hari Kemerdekaan ini diikuti semua unsur.
Camat Pamanukan Drs. Vino Subriadi berharap, pawai alegoris dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI kali ini, dapat meningkatkan persatuan bangsa, serta membentuk pribadi bangsa Indonesia yang berkarakter dan memiliki identitas.
“Alhamdulillah pesertanya banyak. Saya sangat apresiasi semangat warga Kecamatan Pamanukan dalam mengikuti pawai alegoris ini,” ucap Camat Vino.
Menurut, dari tahun ke tahun peserta pawai alegoris dalam rangka HUT RI semakin ramai dan diminati, serta menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Pantura Subang.
“Kemeriahan pawai Alegoris ini merupakan bagian dari peringatan HUT RI ke 79 tahun. Kami dari pemerintah kecamatan sekaligus warga Pamanukan bangga dengan kemeriahan ini. Terima kasih masyarakat Pamanukan,” ungkapnya.
Vino mengatakan, penampilan peserta pawai dan hegemomi hadirnya ribuan masyarakat ini, merupakan salah satu wujud yang diwariskan para pejuang dimasa dahulunya. Adanya semangat yang menggelora, baik dari peserta pawai maupun dari masyarakat yang menyaksikannya.
“Digelarnya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menggali kreativitasnya, dan lebih inovatif. Suksesnya pembangunan berawal dari peran aktif masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Erika Mikaila warga yang menonton mengatakan, kegiatan pawai alegoris ini selalu ditunggu-tunggu warga di Pamanukan. Sebab ini seperti sudah menjadi sebuah tradisi dan hiburan bagi rakyat.
“Setiap tahunya pasti rame, pasti macet ya. Ya gak papa macet setahun sekali demi hiburan buat rakyat memeringati kemerdekaan,” ungkapnya.
Kegiatan ini disaksikan oleh Camat Pamanukan Vino Subriadi, Danramil Pamanukan, Perwakilan Polsek Pamanukan Iptu Daspi, Kepala Puskesmas Pamanukan dr. Bahtiar Rivai, Kakorwil Disdik Kecamatan Pamanukan, para Anggota DPRD dapil 5 terpilih dan para Tokoh Masyarakat atau Agama.