KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang melakukan kerja sama dengan PT. Chemco dalam program pelatihan konvensi motor listrik.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Karawang Rosmalia Dewi mengatakan, dalam upaya memperluas kesempatan kerja di Kabupaten Karawang, Pemda melalui Disnakertrans berkerja sama dalam program pelatihan konversi motor listrik.
“Untuk pelatihannya akan dilakukan di Disnakertrans selama tiga hari. Pelatihannya akan dimulai sekitar tanggal 11 Agustus serta sosialisasi keuntungannya motor listrik. Yang pasti keuntungannya mengurangi emisi dan akan menjadi peluang kerja baru,” terangnya, Kamis (18/7).
Rosmalia menjelaskan, jadi kendaraan yang saat ini dipamerkan itu merupakan sepada motor biasa yang sudah dikonversi menjadi motor listrik. Jadi untuk peserta pelatihan nanti akan mengambil dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah menjadi binaan PT. Chemco.
“Untuk pesertanya 60 sekolah yang telah menjadi sekolah binaan PT. Chamco. Ke depannya konversi motor listrik ini akan sangat menjanjikan, karena ke depan kebijakan pemerintah kembali ke energi yang ramah lingkungan,” terangnya.
Menurutnya, motor-motor saat ini ke depannya akan dikonversikan menjadi motor listrik sehingga sebelum kebijakan itu ditetapkan, pemerintah Kabupaten Karawang sudah mulai melakukan pelatihan konversi motor listrik.
“Jadi kita persiapkan dulu, jangan sampai nanti kita belum siap. Di Karawang ini ada ribuan motor, jangan sampai peluang itu diambil oleh orang lain, karena orang lain sudah mulai melakukan,” terangnya.
Rosmalia menjelaskan, motor-motor akan dikonversi harus didaftarkan kepada Kementerian BKPSDM dan kepolisian sehingga legalitasnya pun berubah. Nantinya kendaraan-kendaraan yang akan dikonversikan sudah disiapkan oleh sekolah-sekolah yang menjadi binaan PT. Chemco.
“Kami pun akan mengajak perusahaan-perusahaan, Chemco pun ini bisa masa yang lain tidak bisa. Kalau perusahaan perusahaan yang lain juga melakukan hal yang sama masalah pengangguran akan selesai, tidak ada lagi bahasa kompetensinya tidak sesuai,”tutupnya. (dd)