SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Di saat trending perbincangan pro-kontra tentang study tour di berbagai media sosial pasca kecelakaan maut rombongan pelajar asal Depok di Kabupaten Subang, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pusakanagara tetap laksanakan outing class ke semarang Jawa Tengah.
Dengan star pemberangkatan pada Rabu (15/5/2024) sore, rombongan pelajar dan guru SMPN 2 Pusakanagara meninggalkan daerah Kecamatan Pusakanagara menuju Semarang.
Sontak, pemberangkatan kegiatan yang dilaksanakan SMPN 2 Pusakanagara kembali menuai beragam komentar netizen di media sosial.
Salah satu orang tua siswa SMPN 2 Pusakanagara mengatakan bahwa pihaknya hanya bisa mendoakan keselamatan rombongan tersebut agar selamat hingga kembali lagi ke rumah masing-masing.
“Karena sudah direncanakan jauh-jauh hari dan tidak bisa dibatalkan, kami sebagai orang tua hanya mampu berdoa yang terbaik untuk anak kami. Insya Allah dalam keadaan sehat, selamat sampai tujuan, bahagia selamat sampai pulang kembali ke rumah dalam keadaan sehat,” katanya.
Sementara, orang tua siswa yang anaknya tidak mengikuti kegiatan tersebut, mengungkapkan bahwa anaknya diperbolehkan tidak mengikuti kegiatan, namun diberikan tugas yang dianggapnya memberatkan siswa.
“Anak saya tidak ikut, tapi disuruh buat makalah 20 halaman, menurut saya itu memberatkan bagi siswa yang tidak ikut outing class,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak SMPN 2 Pusakanagara atau Panitia pelaksana kegiatan, Wasep mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah direncanakan jauh sebelum kejadian kecelakaan maut rombongan pelajar di Kabupaten Subang.
Wasep mengungkapkan, orang tua siswa tidak perlu khawatir karena prosedur yang ditempuh oleh pihaknya sudah memenuhi SOP yang ditentukan.
“Kegiatan kami memiliki ijin atau diketahui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Subang dan untuk armada Bus juga sudah ada kartu uji berkala kendaraan bermotor dari Dirjen Perhubungan Darat,” kata Wasep saat ditanya Teraspasundan melalui sambungan telepon.
Wasep berharap masyarakat atau orang tua siswa terus mendoakan untuk keselamatan rombongan pelajar tersebut.
“Semoga dari awal berangkat hingga pulang nanti kita tetap dalam keadaan sehat dan pelajaran yang didapat dapat diserap oleh para siswa,” pungkasnya.
20 halaman kok memberatkan, gimana sekolah kita yang setiap minggu membuat makalah minimal 50 halaman wkwk