SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyepakati skema penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau sembako untuk masyarakat melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia.
Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memiliki atau memegang buku rekening dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing.
Namun berbeda dengan KPM yang berada di Desa Lengkongjaya Kecamatan Pamanukan, beberapa KPM di desa tersebut memiliki dua rekening.
Tetapi, rekening kedua KPM itu tidak diketahui keberadaannya alis tidak dipegang oleh KPM.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu KPM, dirinya mengaku memiliki rekening bansos dengan ATM berwarna merah, namun dari awal memiliki rekening hingga saat ini belum pernah menerima bantuan apapun.
“Setelah dicek sama orang yang ngerti, ternyata saya ada dua nomor rekeningnya, tapi rekening yang barunya saya tidak tahu ada dimana dan ada di siapa,” katanya.
Lebih parahnya, setelah dilakukan pengecekan oleh Kaur Kesra Desa Lengkongjaya yang disaksikan oleh jurnalis teraspasundan.com, ternyata didalam rekening baru KPM tertulis bahwa ada transaksi keluar masuk uang.
Namun, ketika ditanya keberadaan rekening tersebut, Kaur Kesra Desa Lengkongjaya, Ade Candra mengaku pihaknya tidak mengetahui.
“Gak tahu kalau rekeningnya mah ada dimana, tapi yang saya tahu kan pengambilan rekening di bank itu tidak bisa diwakilkan pada orang lain,” katanya.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Pamanukan, Syiti Maemunah mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan secara door to door kepada beberapa KPM di Desa Lengkongjaya.
“Hasilnya, nanti akan kami buatkan kembali buku rekening dan kartu ATM yang baru dan mengajukan kembali KPM yang nonaktif statusnya,” ungkap Syiti.
Syiti juga mengaku, selama ini pihaknya tidak mengetahui keberadaan rekening baru KPM yang setiap pencairan selalu berhasil transaksi.
“Kalau di pihak saya mah gak tahu, dan saya juga tidak menuduh siapapun. Yang terpenting kedepannya mereka bisa cair kembali untuk yang aktif dan yang gak aktif kita upayakan untuk pengajuan ulang ke bansosnya,” pungkas Syiti. (gpn)