KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Seorang pemerhati Kebijakan Pemerintah, Sosial dan Politik Kabupaten Karawang, Aep Agustian, SH., MH. merasa prihatin dan sangat menyayangkan adanya temuan karet gelang dalam makanan yang dihidangkan oleh sebuah Hotel ternama di Kabupaten Karawang.
Terlebih, pihak Managemen Hotel yang berlokasi dikawasan Galuh Mas, Telukjambe Timur tersebut, seolah bukannya bertanggungjawab , namun malah melemparkan permasalahan kepada orang-orang yang saat itu berada di sekitar area Ballroom Hotel, tempat dimana acara Musrenbang yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang berlangsung. Kamis 18/4/24.
“Managemen Hotel Mercure, ketika menerima laporan dari tamu atau pengunjung Hotel, ketika menemukan hal seperti ini, seharusnya bertanggung jawab, bukan malah melemparkan permasalahan dengan menuduh orang yang berlalu lalang atau bahkan pedagang UMKM,” kata Askun sapaan akrabnya.
“Ini memprihatinkan, sekelas hotel berbintang seperti Mercure kok seperti itu, malah balik menuduh orang, menuduh pihak lain. Dan masih bisa-bisanya bersikap santai, padahal kejadian ini sangatlah merugikan korban (Nina yang mengunyah karet gelang dalam hidangan asinan),”imbuhnya.
Askun pun menantang pihak Hotel untuk memperbaiki sistem managerial mereka, kalau perlu, lanjutnya, melakukan uji lab.
Pasalnya, apa yang menimpa korban, diatur dengan jelas dalam Undang-undang perlindungan konsumen, yang didalamnya juga mengatur sanksi.
“Kalau mau diuji lab…silahkan, karet itu diuji lab. Sekarang ada kejadian orang makan karet nyaris tertelan, tanggung jawab dong, jangan Hotel malah pasang badan, dan arogan,” tandas Askun.
Dikatakan Askun lebih lanjut, jika sikap dan pelayanan Hotel terus seperti itu, Bisa menyebabkan Hotel kehilangan pelanggan dan tidak ada tamu yang mau datang.
“Hotel bisa kena Undang-undang konsumen, terlebih jika pelayanan hotel seperti itu, tamu gak mau datang dan bisa meresahkan tamu yang mau menginap,” ujar Askun lagi.
“Kita meminta pemerintah kabupaten Karawang mengevaluasi kembali Hotel Mercure ini. Karena mereka juga sudah menuding UMKM dan tamu -tamu atau peserta Musrenbang yang secara resmi diundang mengisi gerai oleh Pemkab Karawang sebagai pelaku yang diduga telah menaruh karet gelang ke makanan tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, Seorang wartawan dibuat terguncang ketika sedang asik mengunyah asinan dari hidangan prasmanan (buffet) di sebuah Hotel ternama di Kabupaten Karawang.
Pasalnya wartawan wanita bernama Nina itu menemukan sesuatu yang mengejutkan ketika ia membuka mulutnya dan mengeluarkan sisa asinan yang sedang ia kunyah..Dirinya melihat ada seongggok Karet Gelang dimakanan yang hampir ia telan.
Sementara itu, dalam klarifkasi dan hak jawab mereka ( pihak Hotel ) dimana Chef didampingi HRD Manager dan F&B Manager juga Kepala Keamanan, membantah jika karet gelang tersebut berasal dari dapur hotelnya.
Pasalnya, kata Chef tersebut, didapur Hotel, tidak ada karet satupun atau bahkan strepless. Dan proses memasak dari mulai penyedian bahan makanan sampai penyajian dilakukan pengecekan sedetail dan seteliti mungkin.
Kepala Keamanan Hotel, mengatakan, jika mungkin saja karena banyaknya orang yang berjualan dilokasi acara, yang mungkin dagangannya menggunakan karet, lalu karetnya tercecer sampai ke makanan yang dihidangkan.
“Dikita kan ada CCTV juga, dan disekitar acara-kan banyak UMKM, dan kalau saya lihat banyak yang jualan disini, yang mungkin saja dagangannya dikaretin,” bebernya.
Ia pun memastikan, jika prosedur penyajian makanan di Hotel-nya sudah sesuai screening.
“Jadi saya berpikir, karena saya patroli setiap hari, kita ini di hotel tidak butuh karet. Buat apa?, dan saya bukan nuduh, mungkin saja, mungkin ya, karena banyak yang berjualan baik UMKM dan Ekraf ada dari mereka membawa karet, karena mereka membawa kresek juga,” jelasnya lagi.
Ucapannya pun ditimpali senada oleh F&B Manager Hotel, bahwa hidangan di acara Bappeda Kabupaten Karawang berjenis Buffet (Prasmanan), dimana makanan sudah disajikan (atau terpajang) pada saat acara tersebut masih berlangsung, dan banyak orang yang hadir berlalu lalang, yang jumlahnya bisa sampai ratusan.
“Mungkin ada yang sengaja atau karena banyak orang. Karena di area Buffet itu orang mondar mandir, bukan kita aja. Berbeda dengan ala carte yang memang disajikan langsung kepada tamu. Disitu banyak tamu-tamu, dan ada UMKM juga, bukan berarti kita menuduh UMKM ya. Yang jelas, setiap makanan yang kita display sudah pasti dicek oleh PIC,” tutupnya.
Reporter : Hd.