SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Untuk menangani dan mencegah Dengue Hemoragic Fever (DBD), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Subang menggelar seminar kesehatan Tataklaksana Terkini Dengue Hemoragic Fever (DBD) dan Resusitasi Cairan Kasus DBD Pada Anak, di favehotel Pamanukan. Kamis (7/3/2024).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Subang, dr. Maxi mengimbau kepada seluruh dokter untuk waspada dan serius menangani DBD.
Maxi mengatakan, saat ini penyakit DBD di Kabupaten Subang meningkat. Ia menyebut, kabupaten Subang menjadi salah satu jumlah penderita terbanyak di Jawa Barat.
“Mudah-mudahan saya berharap dengan bertambahnya ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh para narasumber di seminar ini, teman-teman kami dokter-dokter muda yang ada di Puskesmas di klinik maupun di rumah sakit bisa bertambah ilmunya paling tidak bisa menangani dan paling tidak mengurangi angka kasus DBD,” kata Maxi kepada Pasundan Ekspres.
Maxi berharap tidak ada lagi pasien yang meninggal karena Demam Berdarah Dengue (DBD), dan seminar ini pun merupakan tujuan utama dalam mencegah DBD.
Maxi mengungkapkan, data yang diperoleh Dinas Kesehatan Subang, pada bulan Januari korban kematian akibat DBD berjumlah 3 orang sedangkan pada bulan Februari 2024 korban meninggal 5 orang.
“Bulan Februari kasusnya menurun jadi 318 tapi kematiannya meningkat menjadi 5 jadi total ada kematian Januari dan Februari sekitar 8 orang nah ini kan memprihatinkan kita semuanya,” terangnya.
Menurutnya, komunikasi yang baik menjadi tolak ukur antar sesama anggota organisasi profesi dalam mengatasi permasalahan kesehatan salah satunya DBD.
“Peran organisasi-organisasi profesi kesehatan itu atau orang kesehatan itu hanya 20%, sisanya itu kan adalah bagaimana keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat,” kata Maxi.
Sebagai upaya pencegahan, Maxi menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing.
“Seperti dengan rutin membersihkan lingkungan dan rajin menguras tempat penampungan air di rumah untuk mengurangi risiko jentik nyamuk berkembang biak,” pungkasnya. (gpn)