SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Pelaksanaan Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilu 2024 yang memakan hampir 20 jam membuat para petugas penyelenggara dan panitia pengawas penyelenggara kelelahan hingga beberapa orang jatuh sakit.
Seperti yang tercatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, sedikitnya 159 orang dari penyelenggara pemilu, pemilih hingga petugas keamanan pemilu mengalami sakit. Dari sekian banyak, 87 orang harus dirawat di puskesmas.
Kepala Dinkes Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan, Dinkes Subang mencatat angka kesakitan pada Pemilu 2024 dari hari pencoblosan atau 14 Februari hingga 19 Februari 2024 sebanyak 159 orang.
Jumlah itu terdiri dari 68 orang dari KPPS, 19 orang dari PPS, 22 orang dari petugas keamanan, 21 orang dari saksi, sembilan orang dari pemilih, tujuh orang Linmas, 10 orang dari Bawaslu dan tiga orang dari PPK.
“Dari 159 orang yang sakit, 87 orang dirawat di puskesmas dan satu orang dirujuk ke rumah sakit,” ucap dr Maxi. Senin (19/2/2024).
Keluhan yang dirasakan di antaranya, paling tinggi adalah flu. Dalam hal itu orang dengan keluhan flu mencapai 24 orang. Kemudian gangguan pencernaan 17 orang, 16 orang sakit kepala, 12 orang sakit maag, delapan orang sakit otot, dan lain-lain.
dr Maxi mengungkapkan, melalui puskesmas, sebelum pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024 pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penyelenggara dan petugas keamanan Pemilu 2024.
Penyelenggara Pemilu 2024 sebelum bertugas ditensi, cek kadar darah dan kolesterol. Mereka juga diajak untuk menjaga kesehatan dengan melaksanakan senam bersama antara puskesmas dan KPPS.
“Selama pungut hitung suara Pemilu 2024 seluruh puskesmas on 24 jam atau kurang lebih 400 tenaga kesehatan terlibat ditambah 253 bidan desa/kelurahan, sehingga total sekitar 800 orang,” pungkasnya. (gpn)