Warga Ungkap Penyebab Banjir di Desa Kertasari dan Desa Rengasdengklok Utara

KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Hampir setiap tahun Warga di dua desa di kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang selalu dilanda banjir hingga ketinggian satu meter. Dampaknya, perekonomian dan kesehatan masyarakat menjadi terganggu.

 

Banjir tersebut tidak surut dalam waktu satu Minggu karena selain dataran rendah dan curah hujan yang tinggi, banjir juga diakibatkan beberapa faktor diantaranya rembesan dari sungai Citarum, banjir kiriman dari perumahan di Rengasdengklok Utara, dan penyempitan saluran air.

Saat ditemui salah satu warga Kertasari yang rumahnya sudah sepekan masih terendam air menceritakan penyebab banjir yang membanjiri pemukiman warga yang tidak surut dalam sepekan.

“Yang pertama akibat curah hujan waktu akhir tahun 2022 pas penggantian tahun, hujannya cukup deras,” kata Saimin yang rumahnya sudah sepekan kebanjiran, Minggu (08/01/23).

Lanjutkan adapun penyebab kedua Adanya rembesan air dari sungai Citarum, karena yang tadinya bantarannya luas kini digali sehingga rembesan air masuk ke pemukiman warga. Kata dia sebelum turun hujan, tanggul sungai Citarum sudah rembes akibat adanya kiriman air dari hulu sungai.

“Penyebab berikutnya karena bantaran sungai Citarum yang digali sehingga bantaran sungai menjadi dalam dan air dari sungai Citarum rembes ke jalan,” jelasnya.

Sedangkan kata dia penyebab banjirnya di Dusun Katalaya Desa Kertasari dan Dusun Kalijaya dua Desa Rengasdengklok Utara dikarenakan wilayah dataran rendah sehingga air masuk ke daerah tersebut

“Datarannya rendah sehingga air masuk ke sini,” tuturnya.

Adapun penyebab banjir berikutnya dikarenakan Anya air kiriman dari Perumahan Dengklok Permai (Perum PDP) membuang air ke pemukiman warga dan Adanya penyempitan saluran air sehingga menjadi terhambat.

“Perumahan PDP buang airnya ke sini dan ada penyempitan saluran,” pungkasnya.

Kini untuk mempercepat surut, pemerintah desa Rengasdengklok Utara menurunkan satu unit mesin pompa air guna membuang air dari pemukiman warga ke sungai Citarum.

(DH)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel