SUBANG | TERASPASUNDAN.COM | Sepuluh mantan narapidana terorisme ikuti pelatihan budidaya pertanian yang digelar oleh PT Sanghyangseri Subang bersama Datasemen Khusus (Densus), 88 Anti Teror, di Lahan Pertanian PT Sang Hyang Seri, Desa Sukamandijaya Kecamatan Ciasem Subang, Rabu, (30/11/2022).
Kepala Densus 88, Irjen. Pol. Marthinus Hukom, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya dalam membina saudara sebangsa yang awalnya berbeda paham dengan Bangsa Indonesia.
“Kita berbicara tentang banyak hal banyak aspek termasuk di dalamnya aspek ekonomi aspek sosial aspek psikologi, nah kita berdiri di sini sebagai satu perusahaan negara yang bekerja atau bergerak di bidang pertanian. Tentunya Kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka membina saudara-saudara kita yang tadinya menjadi terorisme, mereka radikal, mereka eksklusif lalu kita membawa mereka ke dalam satu pembinaan program-program pemerintah diantaranya adalah program pertanian ini,” ujar Irjen Pol. Marthinus Hukom, pada awak media.
Sementara itu, Irjen. Pol. Marthinus juga mengungkapkan bahwa, program pembinaan ini dilaksanakan tidak hanya di satu titik saja, melainkan ada beberapa titik di Indonesia, dan salah satunya di PT. Sang Hyang Seri Subang.
“Kita juga punya program yang sama di daerah lain, diantaranya, di Medan Kami sedang membangun usaha peternakan ayam, di Brebes kita sedang membangun wisata air, di Sentul Bogor, kita membangun agrowisata, dan di beberapa tempat kita membangun perkebunan kopi,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang mantan napi terorisme asal Cirebon, Dodi Suradi, mengatakan bahwa, pelatihan pertanian ini merupakan bentuk kebaikan Densus 88 untuk mengubah karakter,tentunya dari awalnya radikal menjadi lebih baik.
“Terus terang yang membuat saya berubah adalah kebaikan Densus 88, dulu kami menatap mereka sebagai musuh, tapi mereka menganggap kami dengan dewasa, senyum, lemah lembut, dan ternyata setelah kami alamiselama ini, Masyaallah, ketika kami diperlakukan dengan baik, difasilitasi program pertanian, tak ada alasan kami memusuhi mereka. Jadi tak ada alasan lagi, bagi kami untuk menganggap mereka sebagai musuh. Densus 88 begitu baik, mereka menganggap kami saudara, bukan musuh,” imbuhnya.
Selanjutnya Dodi juga berharap, kebaikan Densus 88 telah membuatnya luluh sehingga ketika mereka berdiskusi, mereka saling menghargai dan memahami. Densus 88 membalas apa yang mereka lakukan dengan kebaikan.
“Kami berharap, pola-pola dan program pembinaan seperti ini terus berlanjut, sedangkan selama ini kami dihadapkan pola pembinaan keras sehingga kami berambisi membalas. Tapi apa yang dilakukan Densus 88 ke kami membuat kami luluh dan berubah ke jalan yang benar,” ucap Dodi.
Sementara itu, Dodi juga mengatakan bhwa, dulu saat menjadi teroris, bertujuan untuk kebaikan, namun cara-cara yang ditempuh dulu, itu adalah salah dan merugikan banyak orang tak berdosa.
“Makanya dengan adanya program dari Densus 88 ini, kami bisa kembali ke masyarakat, bisa mengenal pertanian, sehingga kami bisa melakukan kebaikan dengan cara-cara tertentu dan ternyata masih banyak cara-cara lain melakukan kebaikan tanpa kekerasan seperti yang kami lakukan dulu,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan ini, turut hadir mendampingi KaDensus 88 Anti Teror, Kapolres Subang AKBP Sumarni, Dandim 0605/Subang Letkol Inf. Bambang Raditya, Kajari Subang, Direktur PT Sanghyangseri, Maryono dan tamu undangan lainnya. (Idm/Red)