KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Pembangunan taman kota di area bundaran badami, Karawang Barat , Kabupaten Karawang, Jawa Barat, oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang menuai kritik.
“Pembangunan lanjutan taman bundaran badami ini saya nilai terkesan menghamburkan uang negara saja,” tegas Imron Rosadi, Ketua Karawang Monitoring Group (KGM) Kabupaten Karawang kepada Teraspasundan.com, Rabu (16/11/2022).
Sebab kata dia, pembangunan taman lanjutan yang menelan anggaran hingga mencapai Rp. 1,9 Miliar tersebut jika dilihat langsung dilokasi hanya terlihat seperti hamparan tanaman hias saja yang bentuknya melingkar. DLHK hanya menanam beberapa tanaman hias out door jenis kecil dengan beberapa sprinkle kran air putar penyiram taman.
“Dana proyek pembuatan taman lanjutan tersebut tidaklah sedikit, namun kalau melihat kondisi di lapangan hanya menanam beberapa tanaman hias jenis kecil, bahkan bangunan tengah taman pun masih nampak kumuh dengan rumput -rumput liar disekitarnya,” ungkap Imron lagi.
“Setahu saya, jika tidak salah harga tanaman tanaman hias tersebut tidak terlalu mahal, misalnya ada tanaman hias ruellia bunga ungu dengan harga sekitar 5000 rupiah perbibit, Kucai jepang Rp. 2000, Lili Paris 5000, Adam hawa ungu 3000 rupiah, kalau saya tidak salah ya,” ujarnya.
Belum lagi lanjut dia, sekitaran bundaran taman tidak sama sekali terpasang pagar. Pertanyaannya kemudian, bagaimana kalau tanaman -tanaman hias itu kemudian dimakan oleh kambing.
“Kalau dimakan kambing bagaimana, ya, masa harus buat anggaran kembali untuk pengadaan berikutnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wawan Setiawan, Kepala DLHK Kabupaten Karawang mengungkapkan, taman dan landmark bundaran badami tersebut akan dibangun dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar.
“Tahun ini kita akan bangun dulu tamannya Rp. 2 Miliar. Untuk bangunannya akan kita gunakan pada anggaran murni 2023 mendatang,” kata Wawan Setiawan, pada Selasa (30/8/2022) lalu. (Hada).