KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Ketua DPC Hiswana Migas Purwakarta- Karawang , Arry Syafrudin akhirnya bereaksi menanggapi isue yang berkembang terkait model kepemimpinannya.
Saat ditemui Teraspasundan.com di Kantor Hiswana Migas, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (7/10/2022), Arry yang diperiode kedua ini baru memimpin selama 9 bulan menyatakan ,dinamika dalam sebuah organisasi adalah hal yang biasa.
“Sebetulnya saya sendiri bingung menanggapi karena sumbernya siapapun tidak jelas. Namun demikian, saya menyikapi santai saja, karena riak dalam sebuah organisasi adalah hal yang biasa dan saya berterima kasih masih diingatkan, saya jadikan permasalahan ini sebagai kritikan dan teguran yang positif untuk saya,” ujarnya.
Arry pun menyinggung soal dirinya yang memang jarang turun ke lapangan untuk memberikan pembinaan sebagaimana yang dikeluhkan beberapa sumber kepada media.
Menurutnya, sebagai Ketua DPC Hiswana Migas dirinya memang tidak diharuskan turun langsung kelapangan melakukan pembinaan. Hal itu karena untuk pangkalan gas dan elpiji ada agen yang diatasnya yang merupakan anggota Hiswana Migas. Pangkalan ini nantinya berkoordinasi dengan agen , lalu agen dengan Hiswana Migas.
“Ibarat kata, untuk turun kelapangan dan melakukan pembinaan kita ini tidak punya ” pisau”-nya, namun kami disini hanya menyampaikan dan mengingatkan anggota akan regulasi yang kemudian oleh anggota (Agen) disampaikan kepada pangkalan, jadi otomatis yang melakukan pembinaan terhadap pangkalan adalah agen,” jelasnya.
“Kemudian jika ada temuan dilapangan, sifatnya kami melakukan perbaikan dalam pendistribusian dan menyampaikan kepada agen untuk dilakukan pembenahan. Yang juga berkoordinasi dengan Tim Monitoring Kabupaten,” kata Arry lagi.
Soal transparansi iuran anggota, Arry menegaskan bahwa apa yang menjadi laporan pertanggungjawaban pihaknya pada periode pertama tahun 2017-2021 sudah dilakukan. Dan sesuai dengan AD ART, laporan tersebut sudah disampaikan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar tahun 2021 lalu.
“Dalam laporan pertanggungjawaban AD ART adalah acuan, dan saat itu dalam laporan pertanggungjawaban masa kepemimpinan saya di periode yang pertama, tidak ada sanggahan, sehingga kami menilai laporan kami sah dan bisa dipertanggungjawabkan”tandasnya.
Lebih lanjut terkait besaran uang iuran anggota Hiswana Migas, diungkapkan Arry, sejak dulu pun sebelum dirirnya memimpin Hiswana Migas besaran iuran masih dengan nilai yang sama.
“Sebelum saya jadi ketua sampai hari ini besarannya pun masih sama. Dan saya tidak berani menaikan iuran tanpa bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota. Ya, gak apa apa, kritikan apapun, kami anggap sebagai masukan yang positif” pungkasnya. (Hd.)