PUSAKA Wadahnya Para Seniman Di Kabupaten Bekasi

BEKASI | TERASPASUNDAN.COM –  DALAM rangka menghimpun para seniman yang ada di Kabupaten Bekasi, dipandang perlu untuk membentuk wadah yang menaungi para seniman dalam berkreasi. Hal tersebut disampaikan Ketua Pamong Budaya Seniman Artis Bekasi (PUSAKA) NR. Icang Rahardian, SH pada gelaran Pentas Rakyat Bekasi yang sekaligus Deklarasi PUSAKA. Sabtu, 27/8

Dikatakan Ketua Pusaka NR Icang Rahadian, terbentuknya Pusaka ini berkaitan dengan pembahasan nasib pekerja musik yang sebagian besar masih membutuhkan uluran tangan. Terutama para senimannya yang sudah lanjut usia (Lansia) dengan kondisi ekonomi memprihatikan.

“Keberadaan wadah seniman Bekasi yang diharapkan menjadi media untuk memajukan seni dan seniman khususnya kesejahteraan para seniman Bekasi,” NR. Icang Rahadian, SH

Dikatakannya, PUSAKA diharapkan menjadi wahana komunikasi dalam memajukan potensi seni/budaya yang ada di Bekasi yang telah lama dikenal sebagai “gudangnya” seni/budaya.

Lebih jauh dikatakan Ketua PUSAKA bahwa keberadaan para seniman bagi Pemerintah Kabupaten Bekasi adalah modal besar yang harus dikelola dengan baik bagi kemajuan Bekasi. Oleh karena itu diperlukan media yang tepat untuk berkreasi sehingga karya seniman mendapat tempat di hati Rakyat Bekasi

“Dengan kreasi yang baik dari para seniman untuk menciptakan bagaimana seni mendapat tempat dihati Rakyat Bekasi,” kata NR. Icang Rahadian.

Masih kata Baba Icang sapaan akrab NR. Icang Rahadian, Pusaka ini bersifat kekeluargaan, dengan landasan rasa cinta dan persatuan batin.

“Karenanya, kami lebih terfokus pada nasib di antara anggota dan seprofesi, melakukan pembinaan serta meringankan beban,” tambahnya

Sekalipun NR Icang Rahadian yang merupakan Ketua Umum IWO Indonesia, bukan bagian dari pekerja music atau seniman, namun bertekad mendukung penuh semangat para seniman Bekasi. Khususnya peduli terhadap pekerja musik yang kondisi eknominya lemah, serta yang sudah Lansia. Sekalipun di eranya dulu pernah berjaya, tapi setelah tua kodratnya berkata lain, tetap menjadi prioritas untuk diperhatikan.

“Karena Pusaka bersifat kekeluargaan, maka dengan rasa cinta kami akan melakukan pembinaan, dan mengasihi mereka. Jika diperlukan, akan siap membantu permasalahan hak royalti yang selama ini masih belum jelas kontribusinya,” pungkasnya. (Rls.)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel