Developer CKM Sudah Siapkan Tandon Air, Sesuai Arahan Dinas PUPR.

KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Warga penghuni Perumahan Bersubsidi Citra Karawang Megah (CKM), Desa Lemah Mulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, keluhkan belum adanya saluran pembuangan akhir saluran air, dan pemakaman yang diduga masih menumpang di pemakaman warga desa Lemah Mulya.

“Sejak kami tempati tidak ada saluran pembuangan air akhir, dan saluran air ini, ya, seperti ini, menggenang, tidak mengalir,” kata salah seorang warga perumahan CKM, yang tidak mau disebutkan namanya.

“Banjir mah engga sih, hanya, kalau hujan naik ke permukaan dan airnya hampir masuk kedalam rumah,” katanya lagi.

Diungkapkannya, warga sudah sering mengadukan hal tersebut kepada pihak developer, dan jawaban mereka, lanjutnya, wargalah yang seharusnya bergotong royong membersihkan saluran air.

“Beberapa waktu lalu, kita sering komplain dan mengadu kepada pihak developer, ya, kita malah diminta kerja bakti membersihkan saluran air tersebut,” ungkapnya.

Ditempat terpisah, Teraspasundan.com pun mengkonfirmasikan hal tersebut kepada pihak pemilik pengembang perumahan yang berlokasi di Blok B1. No.7 Perumahan CKM, Senin (4/7/2022).

Melalui Direktur PT. Mega Developer Indonesia, Hendro, developer Perumahan Bersubsidi CKM, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyediakan saluran penampungan air atau tandon dengan volume 2700 Meter Kubik (M³) khusus untuk Citra Karawang Megah (CKM) saja.

“Sebelum membangun perumahaan ini, kita pasti sudah ada peil banjir dan penentuan lokasi pembuangan akhir air bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan dinas sudah mengetahui,” jelasnya.

“Salah satunya pembuangannya kita arahkan ke sungai, Namun sekarang kita masih tampung ke tandon air sementara. Dan pembuatan tandon ini sesuai dengan arahan dinas PUPR juga,” ujar Hendro lagi.

Menurutnya, sebagai developer pihaknya sudah membuat saluran -saluran di unit- unit rumah. Yang dimana, lanjutnya lagi, setelah ditinggali oleh konsumen (warga perumahan) itu seharusnya menjadi tanggung jawab warga.

“Seharusnya warga ini melakukan pembersihan, namun itu tidak dilakukan. Dan kita sudah informasikan ke warga, dan kita juga sudah cek titik-titiknya, saluran mana aja yang terhambat. Jadi silahkan warga untuk gotong royong rutin membersihkan saluran itu,” kata Hendro.

“Yang pasti volume tandon air yang kami buat volumenya lebih besar sehingga bisa tertampung. Dan tidak banjir,” pungkasnya. (Hd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dpdiwoilamsel