Kok Bisa Yaa, BPD dan Kades Kutaampel Tahu Lokasi Tanah Bengkok

Dok. Istimewa

KARAWANG | TERASPASUNDAN.COM | Badan Musyawarah Desa (BPD) dan Kepala Desa Kutaampel, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang tidak tahu dimana lokasi tanah bengkok desa Kutaampel yang merupakan aset desa dan bisa menjadi sumber pendapatan asli desa (PADes)

Seperti yang disampaikan Rosadi Gunawan kepala Kutaampel bahwa tanah bengkok itu ada namun si penggarapnya belum datang lagi menghadap sejak bulan Januari sampai sekarang sehingga pendapatan asli desa kosong.

“Tanah bengkok itu memang orangnya belum datang lagi dari Januari sampai sekarang. Jadi PADes tahun 2021 itu kosong jadi begitu adanya,” kata Rosadi saat dihubungi melalui handphone, Sabtu (23/03/22).

Iapun tidak tahu asal dari desa mana penggarap tanah bengkok karena menurut informasi sipenggarapnya berasal dari Batujaya “Kalau penggarap katanya orang Batujaya,”

Namun yang cukup mengejutkan Rosadi yang menjabat sebagai kepala desa Kutaampel tidak tahu dimana lokasi tanah bengkok yang merupakan aset desa sebagai sumber PADes
“kalau lokasi tanah bengkok saya juga tidak tahu,” pungkasnya.

Sebelumnya Walim Waluyo ketua BPD Kutaampel menjelaskan tanah Bengkok desa Kutaampel cuma ada namanya saja. Dulu saat kepala desa yang lama (kades Rohmat) digarap oleh Mansur dan aturannyapun ia tidak tahu.

“Jadi tanah Bengkok cuma ada namanya doang. Dulu waktu pemerintahan lurah Rohmat di kekola oleh Mansur, saya enggak tahu seperti apa aturan mainnya” kata Walim saat dihubungi via telepon WhatsApp, Jumat (22/04/22).

Iapun belum tahu apakah kepala desa yang sekarang tahu lokasinya atau tidak dan mungkin belum merasakan hasil pertanian dari tanah bengkok “Kalau lurah sekarang tahu atau enggak lokasinya dimana-dimananya mungkin hasilnya juga belum merasakan” ungkapnya.

Iapun mengaku ada sawah yang merupakan tanah bengkok desa Kutaampel yang luasnya lebih kurang satu hektar yang lokasinya di daerah Kali Asin”

“Ada sawah lokasinya di daerah Kali Asin kalau enggak salah. Luasnya lebih kurang sehektar” tuturnya.

Namun dikepemimpinan kepala desa yang sekarang, ia tidak tahu keberadaan tanah bengkok karena sudah lama tidak menyentuh masalah tanah bengkok yang lokasinya diluar desa.

“Kalau sekarang enggak tahu tuh dimana tuh bengkok itu keberadaannya. Soalnya saya sudah lama tidak menyentuh masalah bengkok” pungkasnya. (Red.)

Pos terkait