Karawang – Teraspasundan.com – Seorang Karyawan Telkom meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan tunggal, Kendaraan yang di kemudikannya Terbang bebas dan menabrak sebuah Kendaraan Mobil Honda Brio Warna Coklat yang Terparkir dipinggir bahu, jalan Jakarta No.2 , persisnya didepan SMPN 6 Karawang Jawa Barat pada Jumat siang 17/12/2021 .
Kendaraan korban datang dari arah utara menuju jalan raya Ahmad Yani, namun saat melintas di jalan Jakarta, kendaraan milik korban tiba tiba terbang beberapa meter dan menabrak sebuah kendaraan Honda Brio warna coklat yang sedang Pakir dibahu jalan,” ucap Wismu salah seoarang guru SMAN 6 Karawang ”
Menurut Wismu, kendaraan korban Terbang Beberapa meter, akibat melindas polisi tidur yang melintang di tengah jalan, “Motor tersebut melaju dalam kecepatan tinggi, diduga korban tidak melihat adanya Polisi tidur, karena polisi tidur yang tidak di beri tanda warna, seperti tanda rambu rambu Zebra Cros, polisi tidur itu rata seperti aspal, sehingga terlihat gelap samar dengan warna aspal itu sendiri,” ujarnya.
Korban di ketahui bernama Tri Fauzi Setiawan berusia 34 tahun, Warga Kampung Poponcol Kidul, Desa Karawang Kulon Kecamatan Karawang barat, meninggal di tempat akibat mengalami luka yang cukup parah dibagian kepala dan banyak mengeluarkan darah. Korban di ketahui berpropesi sebagai karyawan Telkom di wilayah kota Karawang sebagai tenaga penagihan, Ucap Aep salah satu Keluarga korban.
Korban saat itu juga langsung dibawa oleh pihak kepolisian dari unit Laka Lantas Polres Karawang yang datang ke lokasi kejadian, kemudian korban langsung di evakusi, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Karawang. Petugas Laka Lantas Polres Karawang langsung memintai sejumlah keterangan dari saksi saksi.di lokasi kejadian untuk dijadikan sebagai bahan penyelidikan, selain itu polisi juga sedang mencari pemilik kendaraan Honda Brio warna coklat yang di tabrak oleh korban, karena saat kejadian, kendaraan tersebut ditinggalkan oleh pemiliknya.
Iman Guru SMPN 6 Karawang menegaskan, “Harusnya polisi tidur itu diberi tanda atau di cat oleh pihak terkait, biar polisi tidur itu terlihat oleh para pengguna kendaraan roda empat dan roda dua yang melintasinya, sehingga tidak menyebabkan terjadinya kecelakaan, gimana kalau sudah ada korban yang meninggal seperti ini, siapa yang bertanggung jawab,” kesalnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Bayangkan siang hari saja polisi tidur itu tidak terlihat jelas, apalagi pada kondisi di malam hari kondisinya lebih parah lagi sangat gelap, sama sekali tidak terlihat karena warnanya rata sama dengan aspal.
Menurut Iman, seminggu yang lalu polisi tidur itu ada yang diperbaiki dan di aspal jalannya 1 x 2 meter kurang lebih, karena ada jalan yang berlubang, namun sayangnya tidak dikasih warna polisi tidur itu.
Kejadian akibat polisi tidur ini sudah yang kesekian kalinya di tempat itu, bebera hari yang lalu, siswanya sendiri yang menjadi korban terjatuh mengalami pingsan dan luka luka termasuk pengendara lainya yang melintas.
Iman berharap pihak dinas terkait harusnya cepat tanggap dan memberikan tanda pengaman polisi tidur itu atau tanda rambu rambu, seperti zebra cross, agar terlihat jelas oleh para pengguna jalan, dan tidak menelan korban jiwa lagi, terangnya. ***