Kabupaten Bekasi – Teraspasundan.com – Warga Kampung Bedeng Desa Sukahurip Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi digegerkan dengan penemuan jasad seorang laki-laki, bernama Hendri Tampubolon (45) di dalam ruko tempat tinggalnya.Minggu (21/11/21).
Jasad pertama kali ditemukan oleh Eli (42th), Awalnya ia mencium aroma tak sedap di dalam ruko atau tempat tinggal korban. Lalu ia kemudian pergi ke rumah pemilik ruko yang tidak jauh dari lokasi untuk membuka ruko yang terkunci dari dalam.
“Dikarenakan ruko terkunci di dalam, saya dan pemilik ruko mencoba membuka paksa, ternyata didalam ruko ditemukan mayat yang sudah membusuk tergeletak dilantai dengan posisi terlentang dan langsung menghubungi pihak kepolisian.” Ungkap Eli.
Menurutnya, Korban diketahui mempunyai penyakit diabetes dan dua bulan sebelumnya ia sering bolak balik berobat.Karena tak kunjung sembuh, korban sebelumnya sempat pulang ke kampung halamannya di Medan.
“Udah sekitar sebulan dia kembali lagi ke Bekasi namun setelah itu korban hampir seminggu tidak terlihat keluar ruko yang menjadi tempat tinggalnya. ” Tambahnya.
Sementara itu, Aparat kepolisian dari Polsek Sukatani Polres Metro Bekasi yang mendatangi Tempat Kejadian Perkara langsung memasang garis polisi.
Kanit Reskrim Polsek Sukatani IPTU Witrionaldi SH memastikan korban meninggal dikarenakan sakit berdasarkan hasil Olah Tempat Kejadian dan keterangan dari tetangganya.
“Tidak ada barang berharga yang hilang,Motor dan Hp Korban masih ada bahkan uang tunai. Dan berdasarkan dari keterangan tetangganya dia sudah lama sakit Diabetes, Kondisi jasad sudah membusuk kemungkinan meninggalnya lebih dari tiga hari. ” Ucapnya saat diwawancarai.
Selain itu menurutnya, tidak ditemukan luka apapun ditubuhnya dan diperkuat dengan ditemukan sejenis obat diabetes di kediamannya.Setelah hasil pemeriksaan, keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap jasad korban. Korban memang meninggal akibat penyakit yang diderita, jasad korban langsung di makamkan di TPU Wanajaya, Cibitung.
“Keluarga korban membuat pernyataan bahwa menolak untuk di lakukan proses otopsi, karna memang korban meninggal karna penyakit diabetes yang dideritanya, dan meminta jasadnya langsung di makamkan” tutup Iptu Witrionaldi di lokasi rumah korban.(Heru)